Tera yang penasaran kemudian menghubungi kontak yang tertera di informasi tersebut.
“Basic saya sebenarnya main bola, jadi waktu di kampus itu mahasiswa wajib mengikuti cabang olahraga di luar akademis ya. Kalau saya kan main bola.
Saya mikir, masa iya saya bisa jadi Timnas, minder lihat ratusan mahasiswa yang lain kan pasti milihnya yang senior dulu lah,” ucap pria kelahiran 13 April 1997 tersebut.
“Akhirya ada pengumuman di Mading Kampus, pencarian bakat menembak hubungi ini. Terus saya hubungi, terus saya disuruh datang untuk seleksi saya ketemu langsung sama Mas Ruri (pelatih menembak).
Dari banyak pilihan mahasiswa yang daftar itu terdegradasi, tapi saya masuk terus sampai 2015 event pertama di SEASA masuk Tim, dan lanjut terus. Saya tekuni,” sambungnya.
“Jadi pas lihat Mading itu, ya saya awalnya mau coba-coba saja. Kan sebelumnya belum pernah nembak, ikut saja pokoknya. Waktu itu latihan seminggu sekali, terus seminggu dua kali, seminggu tiga kali. Saya tekuni terus sampai alhamdulillah ini jadi jalan saya,” terang Tera.
Ketekunan dan kerja keras yang Tera lakukan membuat dirinya mulai merasakan buah dari apa yang ia lakukan itu.
Tera yang meraih medali perak pada Asian Games 2018 lalu, mengantarkan dirinya kini menjadi PNS di Kemenpora. Selain itu, Tera juga mendapatkan bonus berupa uang.
Tahun ini, Tera yang meraih dua medali emas, membuat ia akan mendapatkan bonus sekitar Rp 3 miliar.
Seperti diketahui, satu keping emas pada event Asian Games, pemerintah akan menggelontorkan bonus sebesar Rp 1,5 miliar.(tribun network/majid)