News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bulu Tangkis

Teka-teki Herry IP Tak Kawal Ganda Campuran Indonesia di Prancis Open 2023

Penulis: Niken Thalia
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Herry IP Bikin Teka-teki, Tak Kawal Ganda Campuran Indonesia di Prancis Open 2023 - Pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi ketika melatih di Pelatnas, Cipayung.

Namun pada akhirnya eks pelatih Marcus Gideon/Kevin Sanjaya itu lebih memilih untuk bertahan di PBSI dan melatih ganda campuran.

Diprediksi bakal mengawal Rinov Rivaldy dan kolega, Herry IP menjelaskan alasannya.

Dia menurutkan bahwa prosesnya cukup panjang sebelum pada akhirnya dia menentukan untuk melatih ganda campuran.

Baca juga: Video Herry IP Gembleng Rehan Naufal dan Rinov Rivaldy Jelang Asian Games 2023

Pelatih ganda putra indonesia, Herry IP saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Selasa (13/8/2019). (Tribunnews/Abdul Majid)

"Saya dipanggil pak Alex (Tirta, Ketua Harian PBSI). Lewat keputusan pengurus, saya ditunjuk karena saya pelatih paling senior di pelatnas, paling lama," buka Herry dilansir BolaSport.

"Saya dbilang paling pantas untuk mengubah atau meningkatkan performa ganda campuran karena di ganda campuran belum ada pelatih yang cocok. Kira-kira begitu," katanya menambahkan.

Pelatih berusia 61 tahun itu juga menceritakan kalau dia sempat bimbang terkait tawaran yang diberikan.

Pasalnya dia juga sempat dihubungi oleh Zhang Jun selaku ketua CBA yang menginginkan Herry untuk melatih badminton China.

"Saya bilang, saya butuh waktu untuk berpikir dulu karena berpindah sektor. Di luar juga banyak pihak yang melamar," kata Herry menceritakan.

"Yang paling kencang itu China. Waktu itu saya dipanggil Zhang Jun (Ketua Asosiasi Bulu Tangkis China). Tetapi, saya bilang saya masih ada kontrak dengan PBSI."

Kendati dapat tawaran menggiurkan dari China, Coach Naga Api - julukan Herry IP, memilih menolak untuk sementara.

Bahkan Herry IP juga menegaskan bahwa masih ada kemungkinan untuk pindah ke China jika sudah tidak ada kontrak.

"Mungkin kalau sudah tidak ada kontrak, memungkinkan saja (pindah) jawabnya begitu saja," jelas Herry.

"Sampai sudah bertemu dua kali, tetapi saya tetap akhirnya pilih Merah Putih dong walaupun tawarannya menggiurkan. Tetapi, buat saya semua tidak berpatokan di materi."

Terlepas dari polemik serta tawaran dari China, Herry menerangkan untuk saat ini dia memilih untuk menikmati jabatan barunya.

Di mana dia dapat tantangan baru bersamaan dengan keputusannya yang memilih keluar dari 'zona nyaman' setelah melatih ganda putra selama 30 tahun.

(Tribunnews.com/Niken)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini