Satu momen yang dibahas adalah soal towing.
Iannone pernah membuat Marquez memutar otak untuk membuatnya berhenti mengikuti dalam sesi kualifikasi GP Australia pada 2017.
Dibuntuti sampai masuk ke pit lane, Marquez mengelabui Iannone dengan berpura-pura menaiki motor sebelum kembali setelah memastikan dia kembali ke lintasan.
Kini, Marquez lah yang menjadi kontroversi karena sikap ngototnya saat membuntuti pembalap lain untuk mendapatkan slipstream.
Iannone sendiri memberi tanggapan enteng. Menurutnya, itulah yang harus dilakukan untuk mengganggu Marquez yaitu dengan memberi 'ramuannya' sendiri.
"Dia marah saat orang lain melakukan apa yang selalu dilakukannya. Jika kita memperlakukannya sama seperti dia memperlakukan kita, itu mengganggunya," sahut Iannone.
Setelah masa depannya terlihat lebih cerah karena mendapat motor Ducati, Bayi Alien yang sudah menjelma sebagai Alien itu pede bahwa pembalap lain akan mengikutinya musim depan.
Meski demikian, berkaca dari kalimat Marquez, bukan tidak mungkin dia tetap menjadi penguntit apabila merasa kecepatannya kalah dari pembalap lain.
Bumbu psy war ini yang bisa membuat persaingan internal di Ducati menjadi panas.
Iannone hanya mengingatkan bahwa Marquez juga tidak boleh jemawa karena pembalap Ducati lain juga punya kans untuk mencetak kemenangan.
"Ducati punya pengalaman untuk menangani pembalap mereka, dan jika Marquez bertindak terlalu jauh maka itu akan merugikannya sendiri," kata Iannone lagi.
"Bahwa dia akan tampil sangat cepat itu benar, tetapi ini juga tidak akan mudah bagi dia."
"Saya melihat (Marco) Bezzecchi cukup bersemangat, Pecco (Bagnaia) juga meski dengan cara yang berbeda."
"(Jorge) Martin adalah pembalap yang tangguh, dan (Franco) Morbidelli juga akan menjadi kuat dengan bergabung ke Pramac," pungkas pembalap yang pada WSBK 2024 bergabung bersama tim satelit Ducati.
(Tribunnews.com/Giri)