Secara permainan, Pink Spiders memang sangat mengandalkan Yeon-koung. Masalahnya terletak pada usia yang tak lagi muda membuat sang outside hitter, sedikit banyak akan menemui masalah jika terus menerus dipaksakan menjadi tumpuan penyerangan.
Namun tetap saja, Kim Yeon-koung merupakan pevoli putri paling ekspresif di V-League saat ini.
Dia tetap berambisi untuk mengakhiri penantian 15 tahun dahaga gelar juara, sekalipun rintangan yang menghalang sangat sulit disingkirkan.
"Kami tidak boleh patah semangat, tahun ini kami tidak bisa gagal seperti musim lalu," terang KYK, dikutip dari Naver.
Musim lalu, Pink Spiders sukses menggapai laga final dan menantang Korea Expressway Hi-Pass di laga perebutan juara. Sayangnya, Hi-Pass lah yang mengkonversikan partai final menjadi trofi juara.
Padahal saat itu Hi-Pass mengakhiri fase reguler di peringkat tiga klasemen. Mungkin ini bak de javu, namun Red Sparks bisa mengulang sukses sang juara bertahan dengan menyingkirkan Pink Spiders, dan mengalahkan Hyundai Hillstate di laga final.
Mengingat Megawati cs pada fase reguler 2023/2024, mengakhirinya sebagai tim peringkat tiga klasemen.
(Tribunnews.com/Giri)