Dia baru kembali balapan di musim ini bersama Ducati pada WorldSBK dan hasilnya sejauh ini sangat menakjubkan. Tidak heran jika Iannone tetap menjadi opsi untuk balapan di MotoGP
Sedangkan Jorge Martin yang saat ini masih berstatus pembalap Pramac Ducati, secara tegas menolak untuk bergabung ke Yamaha.
Seiring dengan kontrak dia yang habis di Prima Pramac Racing pada akhir tahun ini, Martin mengindikasikan bahwa dia sudah tidak mau lagi bertahan di Pramac.
Sebagaimana juga yang dipaparkan Manajer Tim Pramac, Gino Borsoi yang juga merasa bahwa Martin yang sudah membalap di timnya selama empat tahun, sudah saatnya berganti status menjadi pembalap tim utama.
Terlebih, berkat prestasinya musim lalu menjadi runner-up MotoGP 2023, cukup layak tentunya untuk menjadikan Martinator sebagai andalan di pabrikan.
Namun, untuk mewujudkan ambisinya berada di tim pabrikan Ducati Lenovo dan bersanding di samping Francesco Bagnaia, Martin harus bisa membuktikan diri sekali lagi pada musim ini.
Sebab saingannya lebih berat.
Tak cuma Enea Bastianini yang sedang menduduki kursi yang dia incar, tetapi ada pula Marc Marquez yang juga berpotensi membuat plot twist besar setelah pindah dari Repsol Honda ke Gresini hanya untuk semusim saja.
Sementara di sisi lain, Pramac sedang digosipkan tengah didekati Yamaha untuk digaet sebagai tim satelit pabrikan Iwata.
Anggaran besar dan budget fantastis diduga bisa membuat Pramac tergiur untuk membelot dari Ducati.
Rumor ini menguat setelah VR46 Racing Team memastikan kemitraan jadi tim satelit Ducati masih akan lanjut di musim depan.
Keputusan yang masuk akal bagi VR46 yang sedang mengejar prestasi untuk para pembalapnya di kelas para raja yang baru digeluti dua musim terakhir.
Soal finansial, VR46 tak akan kekurangan karena punya Pertamina Enduro sebagai sponsor utama.
Sementara Pramac, mungkin bila Paolo Campinotti selaku pemilik tim punya ambisi lain, bisa saja tergiur untuk pindah naungan ke Yamaha.