Memulai gim pertama, Ginting gagal membuka poin usai ia dikejutkan dengan pukulan cepat Teeraratsakul.
Tak butuh waktu lama bagi Ginting untuk menyamakan kedudukan 1-1, pukulan Teeraratsakul terlalu melebar ke samping lapangan.
Usai mendapat poin pertama, permainan agresif mulai diperlihatkan Ginting.
Pria kelahiran Cimahi itu mulai berani melakukan smash keras menukik ke area kosong lawan.
Meski terpaut jauh dari segi ranking, permainan Teeraratsakul beberapa kali menyulitkan Ginting.
Ginting beberapa kali kesulitan dalam menerima pukulan dropshot Teeraratsakul.
Jeda gim pertama, Ginting tertinggal 9-11.
Tertinggal dua poin, Ginting berusaha untuk tak melakukan kesalahan sendiri.
Karena memang, poin yang didapat Teeraratsakul tak lepas dari eror Ginting.
Mulai dari pengamatan bola yang kurang baik, hingga kesalahan saat beradu di depan net.
Beruntungnya, Ginting yang lebih unggul jam terbang mampu membalikkan keadaan.
Mulai perlahan ia bisa bangkit yang membuat kepercayaan dirinya naik.
Pukulan bola Teeraratsakul yang terlalu mengarah ke belakang menjadi penutup gim pertama, Ginting unggul 21-16.
Memasuki gim kedua, permainan berlangsung lebih sengit dari sebelumnya.
Ginting tampak mendominasi jalannya pertandingan.
Pebulu tangkis berusia 27 tahun tersebut bahkan tak memberi kesempatan Teeraratsakul untuk berkembang.
Unggul kualitas dari segi serangan dan defence, membuat Ginting memimpin 11-4 di jeda gim kedua.
Dan akhirnya, Ginting menyudahi pertandingan 21-13 usai pukulan bolanya gagal dikembalikan dengan baik oleh Teeraratsakul.
(Tribunnews.com/Isnaini)