TRIBUNNEWS.COM - Insiden meninggalnya atlet China, Zhang Zhi Jie, saat berlaga di Kejuaraan Asia Junior 2024 di Yogyakarta, masih jadi sorotan.
Penguasa ganda campuran asal China, Zheng Siwei turut menyuarakan kesedihannya atas meninggalnya sang kompatriot sekaligus juniornya.
Partner Huang Yaqiong ini tak ragu menyentil BWF hingga BAC sebagai federasi yang menaungi badminton dunia maupun Asia atas insiden ini.
Jelas Siwei menuturkan 'nyawa adalah yang terpenting' jika berkaca dari kejadian baru-baru ini.
Ungkapan Siwei ini tak lepas dari sorotan kepada BWF yang dinilai lamban dalam memberikan pertolongan pertama ketika Zhang terkapar di lapangan.
Siwei sebagai pemain badminton kawakan asal China menyayangkan hal tersebut terjadi dan berakhir tragis.
Maka dari itu, Siwei berharap dari kejadian ini BWF, BAC, bisa mengevaluasi aturan terkait penanganan medis.
Kemudian masyarakat yang menyaksikan diharapkan bisa andil dalam mengkritisi aturan-aturan federasi.
"Sangat sulit bagi saya untuk membayangkan bagaimana perasaan keluarga Zhang Zhi Jie saat mereka menonton siaran langsung pertandingan tersebut," tulis Siwei dalam caption Instagram pribadinya, @zhengsiwei1997.
"Kami berasal dari tim yang sam. Saya tidak tahu banyak tentang dia, tetapi wawancaranya yang dilakukan sebelum pertandingan menunjukkan bahwa dia sangat bersemangat, termotivasi, dan kuat."
"Kecelakaan terjadi setiap hari. Terkait hal itu, yang bisa kita lakukan adalah menanganinya dengan benar dan segera. Yang membuat saya marah adalah karena situasi tersebut tidak ditangani dengan baik dan tepat waktu."
"Saya tidak berada di tempat kejadian dan komentar saya mungkin sedikit bias, tapi saya tetap berharap insiden ini dapat menarik perhatian BAC, BWF dan bahkan seluruh masyarakat. Bagaimanapun juga, nyawa adalah yang terpenting."
Bukan cuma Siwei, pemain Indonesia, Gregoria Mariska juga menyuarakan teguran kepada BWF atas insiden yang menimpa pemain China.
Baca juga: Zhang Zhi Jie Meninggal, Aturan BWF soal Tim Medis Disorot
Sama dengan Siwei, atlet yang akrab disapa Jorji ini menyayangkan penanganan BWF yang terkesan lambat.