"Setiap hari di GP mereka tiba pada pukul 07.00 dan pulang pukul 20.00. Ada 22 balapan dan ditambah tes, dan sisasnya adalah pekerjaan. Orang-orang ini capek," tegasnya.
"Ada banyak faktor, tapi ini salah satunya. Pedro Acosta datang dari Moto2 seperti roket, ia masih belum berhenti ketika menemukan batasnya. Namun dengan jatuh di Le Mans dan raihan nol di Jerman, itu berdampak buruk padanya," ungkap Xaus.
Hal senada juga diungkapkan oleh mantan Crew Chief Yamaha yang berhasil mengantarkan Jorge Lorenzo meraih juara dunia, Ramon Forcada.
"Aprilia dan KTM memiliki beban kerja brutal, itu tidak manusiawi, hanya dengan waktu kerjanya," ungkap pria yang pernah menukangi garasi Maverick Vinales dan Franco Morbidelli tersebut.
"Ketika GP berakhir maka mereka akan menghadapi meeting dan laporan untuk seluruh akhir pekan yang telah mereka lakukan," lanjut Forcada.
Menurut Forcada, hal itu membuat para kru tidak nyaman dan bahagia dan malah membuat pekerjaan mereka tidak maksimal.
"Jika kau memiliki keluarga, kau tidak bisa hidup dengan situasi seperti itu," pungkas Ramon Forcada.
(Tribunnews.com/Giri)