"Namun, kami berbicara dengan nyaman satu sama lain dan (saya) menyesuaikan diri," imbuh Seo.
Merasa dirinya tak ada masalah dengan kedua pasangannya. Itu telah dibuktikan bagaimana dia berhasil merebut dua medali emas dari sektor yang berbeda dalam satu event.
Bagi Seo, itu yang menjadi pelecutnya untuk melanjutkan estafet dari Kejuaraan Dunia BWF ke Olimpiade Paris 2024 nanti.
Bekal jagoan Korea Selatan itu adalah status unggulan yang mana saat mentas di Tokyo 2020 dia tidak mendapatkan hal tersebut.
Dari situ Seo cukup optimis untuk mengulang kisah manis dari Kejuaraan Dunia 2023 di Olimpiade Paris 2024.
"Target saya adalah medali emas di kedua ajang tersebut. Saya telah mempersiapkan diri dengan baik untuk mencapai tujuan tersebut," papar Seo.
"Saya tidak mendapatkan unggulan pada babak penyisihan di Tokyo, namun kali ini saya mendapatkan unggulan (dengan menempati peringkat 4 besar). Saya telah berkembang pesat selama tiga tahun terakhir," tukasnya.
Jika melihat sejarah badminton Korea di Olimpiade, belum ada satu wakil pun yang berhasil merebut dua medali emas dari sektor yang berbeda.
Hanya ada sang legenda, Lee Yong-dae yang pernah merebut medali emas di Olimpiade Beijing 2008 bersama Lee Hyo-jung di kubu ganda campuran.
Kemudian pada Olimpiade edisi selanjutnya Lee Yong-dae merebut medali perunggu di sektor ganda putra bersama Jung Jae-sung.
Akan tetapi torehan Lee Yong-dae itu dibukukan dari dua event yang berbeda.
Oleh karena itu menarik dinanti bagaimana upaya Seo untuk mewujudkan mimpinya dalam mencetak sejarah.
(Tribunnnews.com/Niken)