TRIBUNNEWS.COM - Olimpiade ketika dihelat di tanah Eropa terjadi pada edisi London 2012 di mana Carolina Marin melakukan debutnya.
Viktor Axelsen pada edisi tersebut belum mencicipi bagaimana rasanya bermain di ajang prestisius sekelas Olimpiade.
Namun ketika tampil di Rio 2016 akhirnya Marin berhasil meraih medali emas pertamanya. Sedangkan Axelsen baru bisa merebut emas pertamanya pada edisi Tokyo 2020.
Dua jagoan Eropa yang kini menatap Olimpiade Paris 2024 memiliki peluang untuk menambah koleksi medali emasnya.
Terlebih belum ada catatan sejarah ada wakil Eropa yang berhasil meraih medali emas di ajang Olimpiade ketika berlangsung di Benua Biru.
Olimpiade edisi Paris 2024 kini berlangsung di benua Eropa dan diharapkan jadi panggung kejayaan Axelsen maupun Marin.
Merangkum dari NST, adanya Olimpiade di tanah Eropa menghadirkan kesempatan emas lewat Axelsen maupun Marin.
Keduanya berpotensi besar untuk membukukan emas keduanya di ajang sekaliber Olimpiade.
Sejarah yang nantinya akan diciptakan Axelsen andai meraih emas di Paris 2024 bukan hanya perkara berjaya di tanah Eropa.
Namun dirinya bisa mengikuti jejak Lin Dan yang berhasil back-to-back juara Olimpiade (Beijing 2008 dan London 2012).
Kesempatan Marin untuk mengikuti jejal Lin Dan sayang gagal total.
Sebab dirinya harus absen di Olimpiade Tokyo 2020 setelah dibekap cedera dan fokus untuk pemulihan.
Setelah melewati masa-masa sulitnya dan gagal mengikuti jejak Zhang Ning dari China yang meraih emas dua kali (Athena 2004 dan Beijing 2008), taji Marin masih menyala jelang Paris 2024.
Baca juga: Fisik Remuk Viktor Axelsen Tak Jadi Masalah, Tetap Menyala di Olimpiade Paris 2024
Axelsen menyikapi Olimpiade ketiganya di Paris 2024 nanti dengan perasaan optimis nan semringah.