"Tetapi kenyataannya, ini adalah situasi yang unik dengan (datangnya) seorang juara delapan kali, sang fenomena bernama Marquez."
Jika menilik sepak terjang si Baby Alien - julukan Marquez, memang eks rider Honda terkenal ngotot tak mau kalah.
Sikap itu dibuktikan dengan kiprahnya yang selama ini sudah pernah menjadi rekan setim rider elite seperti Dani Pedrosa maupun Jorge Lorenzo.
"Marc (Marquez) tidak pernah dikalahkan oleh rekan setimnya, dan dia memiliki beberapa rekan setim yang hebat seperti Pedrosa, Lorenzo. Dia mengalahkan semua orang."
"Dia (Marquez) sangat percaya diri dan benar-benar tidak peduli siapa pun rekan setimnya."
"Dia hanya menginginkan mesin (motor) yang seimbang. Ini akan menjadi ajang kembang api, akan sangat menarik untuk ditonton," ungkap Neil.
Potensi adanya masalah yang akan muncul adalah andaikan Marquez dan Bagnaia saling berebut gelar juara dunia di MotoGP 2025 nanti.
Jelas selaku rider dengan label juara dunia, keduanya tak ingin kalah dan justru bertekad untuk saling mengalahkan.
"Akan ada naik turun, akan ada kemunduran, mereka akan mengambil risiko untuk mengalahkan satu sama lain," tutur Neil.
"Mereka bisa saja saling mengorbankan gelar juara, dan orang lain bisa saja mengambil alih. Kita sudah pernah melihat itu sebelumnya," tandasnya.
Segala bentuk permasalahan tersebut diprediksi bakal hadir di MotoGP 2025.
Terlebih kekasih Gemma Pinto akan menunggangi motor spek pabrikan yang biasanya digunakan Bagnaia maupun Martin.
Ini jadi tantangan seru baik bagi rider dari tim lain, Ducati, hingga gelaran balap kelas premier sendiri.
Untuk saat ini, MotoGP 2024 belum selesai. Seri balapan masih akan berlanjut di Inggris akhir pekan ini.