News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Olimpiade Paris 2024

Gregoria Mariska Sumbang Perunggu setelah Carolina Marin Cedera, Membawa Indonesia ke Peringkat 61

Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gregoria Mariska Tunjung dari Indonesia melakukan pukulan melawan An Se-young dari Korea Selatan dalam pertandingan semifinal bulu tangkis tunggal putri pada Olimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle Arena di Paris pada 4 Agustus 2024. (Antonin THUILLIER / AFP )

Gregoria Mariska Sumbang Medali Perunggu setelah Carolina Marin Cedera Jadi Medali Pertama Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kontingen Indonesia di ajang Olimpiade Paris 2024 akhirnya bisa meraih medali pertamanya melalui cabang olahraga bulutangkis.

Hal tersebut dipastikan setelah atlet bulutangkis asal Spanyol, Carolina Marin memutuskan mundur dalam pertandingan semifinal tunggal putri Olimpiade Paris 2024 karena cedera.

Sedianya Gregoria Mariska Tunjung atau akrab disapa Jorji bakal meladeni Carolina Marin untuk perebutan medali perunggu.

Namun, Carolina Marin terpaksa mundur karena mengalami cidera saat bertanding melawan atlet China, He Bing Jiao di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Minggu (4/8).

Meski telah memenangi game pertama dengan skor 21 - 14 dan unggul di game kedua dengan skor 10 - 8, tetapi tiba-tiba atlet berusia 31 tahun itu mengeluh sakit pada kaki bagian kanannya.

Mundurnya Marin ini membawa He Bing Jiau lolos ke final tunggal putri Olimpiade Paris 2024 dan otomatis membuat Gregoria Mariska Tungjung mengantongi medali perunggu tanpa harus melakoni pertandingan.

Jorji takluk dalam perebutan tiket final Olimpiade Paris 2024. Gregoria kalah dalam babak semifinal ketika menghadapi perlawanan unggulan nomor 1 asal Korea Selatan, An Se Young.

Bermain di Porte de la Chapelle, Paris, Gregoria kalah lewat drama rubber game, dengan skor akhir 21-11, 13-21 dan 16-21.

Atlet berusia 24 tahun itu pun mengklaim jika dirinya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengalahkan atlet nomor satu dunia tersebut.

“Seorang juara kayanya mau lawan apapun, kayanya harus dilawan juga ya, mau tipe nyerang, tipe cepat, tipe lambat, atau rally yang kuat sekalipun An Se-young, harusnya kalau memang seorang juara harusnya bisa melakukan itu," kata Gregoria, dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun.

Gregoria pun mengungkapkan penyebab kekalahan kedelapannya dari An Se Young.
Pebulutangkis asal Wonogiri, Jawa Tengah, itu mengakui jika dia telah untuk membaca pola permainan An Se di gim kedua.

Alhasil, dia pun terbawa dalam pola permainan An Se Young dan gagal keluar dari tekanan.

"Cuman tadi yang sangat disayangkan, aku di game kedua terlalu lama untuk membaca dan cari celah melawan balik," ungkap Gregoria.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini