TRIBUNNEWS.COM - Gregoria Mariska Tunjung menjadi atlet pertama yang menyumbang medali untuk Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
Jorji, panggilan dari Gregoria Mariska Tunjung, menyumbang medali perunggu dari cabor badminton sektor tunggal putri.
Ia dipastikan mendapatkan medali perunggu setelah calon lawannya di perebutan tempat ketiga, Carolina Marin, mendapatkan cedera lutut.
Meskipun demikian, cederanya Marin bukan menjadi penyebab utama Jorji mendapatkan medali perunggu.
Srikandi bulu tangkis Indonesia ini memang layak mendapatkan satu dari tiga medali paling diburu di Olimpiade.
Ada beberapa faktor yang membuat perjuangan Jorji akhirnya berbuah manis di Paris 2024.
Baca juga: An Se-young Pamer Hubungan dengan Jorji setelah Lolos ke Final Olimpiade Paris 2024
Faktor Cedera
Empati tentu saja tertuju kepada Carolina Marin yang harus menghentikan langkahnya di Olimpiade 2024 karena cedera lutut.
Namun pada saat yang sama risiko cedera juga menghantui semua atlet, termasuk Gregoria sendiri.
Bahkan dalam sejarah Olimpiade, pebulu tangkis yang mengalami cedera di tengah pertandingan terjadi cukup banyak.
Sebagaimana misal yang dialami pebulu tangkis Amerika Serikat, Beiwen Zhang pada Olimpiade Tokyo lalu.
Saat itu, ia sedang berlaga di babak 16 besar menghadapi He Bingjiao.
Beiwen Zhang berhasil unggul di gim pertama dan sedang memimpin saat gim kedua berlangsung.
Sayangnya, ia mengalami cedera tendon achilles yang membuatnya tak bisa melanjutkan pertandingan.