Nasib kurang beruntung dialami oleh lifter Vietnam, Trinh van Vinh. Dia mengambil angkatan 128 kg untuk kesempatan pertama.
Kesempatan tersebut gagal. Ia mencoba pada dua kesempatan berikutnya, namun kembali gagal menyelesaikan angkatan snatch.
Catatan apik ditunjukkan oleh lifter Thailand, Silachai Theerapong. Dia berhasil mengangkat dua kesempatan snatch dengan masing-masing beban 127 kg dan 130 kg.
Pada kesempatan ketiga dia menambah 2 kg beban dan berhasil menyelesaikannya. Angkatan snatch terbaik Silachai yakni 132 kg.
Catatan itu adalah yang terbaik dibandingkan lifter Malaysia, Italia, Papua Nugini, dan Amerika serikat.
Lifter Italia yang digadang-gadang salah satu penantang Eko Yulianto gagal di seluruh percobaan snatch. Mulai dari angkatan 132 kg, 143 kg, dan yang terakhir 134 kg.
Tiba saatnya wakil Indonesia, Eko Yuli Irawan. Dia mengambil kesempatan snatch pertama dengan beban 135 kg, namun Eko gagal.
Pada kesempatan kedua, lifter paling tua di antara kontestan angkat besi Olimpiade Paris 2024 ini berhasil mengangkat beban 135 kg.
Li Fabin menaikkan beban snatch pada kesempatan pertama, ia memilih 137 kg dan berhasil melewati angkatan Eko Yuli.
Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu menyelesaikan angkatan pertama tanpa kendala.
Melihat capaian Li Fabin, Eko Yuli menaikkan beban angkatan snatch ketiga dengan beban 139 kg. Ia berhasil mengangkat beban tersebut, namun tidak masuk dalam hitungan wasit karena press-out.
Tak mau kalah dengan Eko Yuli, Li Fabin memilih beban 140 kg dan ia berhasil mengangkat beban tersebut.
Kesempatan ketiga pun dimaksimalkan Li Fabin dengan mengangkat beban 143 kg. Jumlah angkatan Li Fabin
Sementara, Li Fabin unggul atas Eko Yuli pada angkatan snatch, dan diikuti lifter Thailand Silachai Theerapong pada peringkat 3.