Dua lifter yang maju ke babak berikutnya diikuti oleh Mohamad Aniq Bin Kasdan (Malaysia), Morris Hampton (Amerika Serikat).
Angkatan Clean & Jerk
Angkatan clean & jerk diawali oleh lifter Kiribati, Erati Kaimauri. Dia menyelesaikan angkatan terbaik dengan beban 120 kg.
Erati Kaimauri mengumpulkan total beban 220 kg untuk snatch dan Clean & Jerk.
Lifter kedua yang mendapat giliran adalah Shota Mishvelidze. Dia sukses mengangkat kesempatan pertama dengan beban 125 kg.
Pada kesempatan kedua, Shota menaikkan beban 10 kg, dan dia berhasil menyelesaikan angkatan 135 kg.
Shota Misvelidze mengumpulkan total 256 kg dari dua angkatan tersebut.
Catatan itu masih kalah dari lifter Papua Nugini, Morea Baru yang berhasil mengumpulkan total 279 kg.
Eko Yuli Irawan gagal pada percobaan pertama clean & jerk dengan beban 162 kg. Dia masih bertahan dengan beban tersebut pada kesempatan berikutnya, tetapi gagal.
Di ruang tunggu, eko tampak mengerang kesakitan pada bagian pinggangnya. Namun Eko bisa kembali tegak dan melanjutkan pertandingan. Ia mengambil beban 165 kg untuk kesempatan ketiga.
Eko pun gagal mengangkat beban tersebut, ia terjatuh, mengerang kesakitan, dan perlu bantuan tim untuk membopongnya ke ruang tunggu.
Meskipun gagal pada Olimpiade Paris 2024, Eko Yuli iriawan telah mempersembahkan 4 medali di panggung terbesar turnamen olahraga dunia itu. Dia meraih dua medali perunggu (2008, 2012) dan medali perak (2016, 2020).
(Tribunnews.com/Sina)