TRIBUNNEWS.COM - Petinju asal Aljazair, Imane Khelif, berhasil memenangkan medali emas tinju Olimpiade Paris 2024.
Khelif mengalahkan petinju asal China, Wang Liu, pada duel di kelas welter wanita yang digelar Sabtu (10/8/2024) untuk menjadi yang terbaik di kelasnya.
Namun raihan medali emas Olimpiade 2024 bukan menjadi akhir perjuangan Imane Khelif.
Ia langsung berganti medan perjuangan setelah mendapatkan kesuksesan di atas ring tinju.
Imane Khelif memutuskan melayangkan protes resmi terkait beragam tudingan yang tertuju kepadanya.
Protes itu ia layangkan ke sebuah pengadilan di Paris. Imane Khelif menunjuk Nabil Boundi sebagai pengacaranya, sebagaimana dikutip dari Mirror.
Baca juga: Klasemen Medali Olimpiade Paris 2024 Minggu Siang: AS & China Berebut Juara Umum, Indonesia ke-37
"Petinju Imane Khelif memutuskan untuk memulai pertarungan baru. Pertarungan baru untuk memperjuangkan keadilan, kebanggaan, dan harga diri," ucap Nabil Boundi.
Tujuan dari adanya protes resmi ini adalah untuk mengetahui asal mula tudingan yang mengarah kepada Imane Khelif.
Khelif dan pengacaranya mengaku akan terus berjuang menyelidiki hingga ada hasil akhir yang memuaskan.
"Investigasi ini bertujuan untuk mengetahui siapa dalang di balik tudingan-tudingan ini," sambung Nabil Boundi.
Penampilan Imane Khelif di Olimpiade Paris 2024 sendiri memang mengundang kontroversi.
Di awal pertandingannya di Olimpiade tahun ini, ia mendapat tudingan sebagai petinju transgender.
Khelif pernah didiskualifikasi dalam sebuah pertandingan tahun lalu karena Asosiasi Tinju Internasional (IBA) mengatakan ia gagal dalam tes kelayakan gender.
IOC menyebut, keputusan IBA dalam mendiskualifikasi Khelif adalah "keputusan yang tiba-tiba dan sewenang-wenang."