"Kami akan melakukannya secara ketat agar tidak meninggalkan kecurigaan (dari) masyarakat, dan kami akan melakukannya berdasarkan prinsip keadilan tanpa memihak salah satu pihak," ungkap pihak Kemenpora dilansir Naver Sports.
Terkait paparan 4 kasus yang akan dikulik Kemenpora nanti, mereka mepaparkannya satu persatu sebagaimana dikutip dari Naver Sports.
Faktor pertama yang akan diselidiki terkait keadilan dari BKA ketika melakukan seleksi atlet yang layak masuk ke Pelatnas.
Kemudian juga akan ada penyelidikan terkait pelatih pribadi yang berhak didapatkan untuk atlet Pelatnas.
"Pertama, keadilan proses seleksi timnas dan efisiensi pelatihan dan dukungan kompetisi."
"Selain itu, meskipun tidak ada peraturan yang jelas di sebagian besar cabang olahraga, termasuk bulu tangkis, kami juga melihat perlunya pelatih pribadi untuk berpartisipasi dalam kursus pelatihan tim nasional, yang pada praktiknya dilarang."
"Kedua, apakah metode kontrak sponsorship asosiasi apakah ada keseimbangan antara asosiasi dan pemain?"
"Ketiga, rasionalitas sistem yang membatasi pebulu tangkis untuk mengikuti kompetisi internasional."
"Keempat, adakah yang tidak masuk akal dalam sistem gaji pemain?"
Menariknya investigasi yang akan dilakukan oleh Kemenpora nanti dengan empat kasus yang akan diselidiki bukan hanya tertuju pada pengurus dan An Se-young saja.
Akan tetapi sebagaimana diungkap oleh Lee Jeong-woo selaku kepala investigasi akan menanyai kepada seluruh atlet penghuni Pelatnas.
"Tidak hanya An Se-young, tetapi semua pemain kami dapat mengatakan apa yang ingin mereka katakan," papar Lee.
"Merupakan tugas bagi Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata serta organisasi olahraga untuk mendengarkan suara para pemain."
"Pertanyaan mendasar dari penyelidikan ini adalah apakah asosiasi melakukan tugasnya untuk para pemain," tukasnya.