Dilihat dari sisi manapun, Ginting jelas akan menjadi andalan utama Indonesia membawa pulang gelar dari Japan Open.
Hanya saja memang bukan perkara mudah bagi Ginting untuk bisa mengamankan trofi di turnamen tersebut.
Hal ini karena gelar Japan Open selama ini dirasa sulit memihak Indonesia, tak hanya di sektor tunggal putra, melainkan juga nomor lainnya.
Fakta tersebut bisa terlihat dari puasa gelar yang dirasakan kontingen Indonesia di dua edisi terakhir Japan Open.
Tidak ada satupun gelar juara dari Japan Open yang berhasil dibawa pulang oleh wakil Indonesia di lima sektor berbeda.
Khusus tunggal putra, gelar Japan Open terakhir yang berhasil dimenangkan Indonesia bahkan sudah terjadi cukup lama.
Yakni tepatnya pada tahun 2008 ketika Sony Dwi Kuncoro sukses menyabet gelar Japan Open edisi tersebut.
Sejak saat itulah, kekeringan gelar melanda sektor tunggal putra ketika berlaga di panggung Japan Open.
Kini dengan mundurnya Jojo, otomatis membuat beban Ginting kian menumpuk untuk bisa berprestasi di Japan Open 2024.
Pada edisi tahun lalu, langkah Ginting diketahui harus langsung sirna pada babak 32 besar melawan Kanta Tsuneyama.
Lalu pada edisi sebelumnya lagi, Ginting memutuskan mundur dari Japan Open 2022 karena situasi pandemi covid.
Situasi saat ini kian tidak mudah bagi Ginting terutama setelah melihat hasil mengecewakan yang ia torehkan di Olimpiade Paris.
Sorotan tajam yang terus mengarah kepada capaian sektor tunggal putra Olimpiade Paris 2024 otomatis membuat beban Ginting bertambah jelang Japan Open 2024.
Jika tidak bisa menyikapi kondisi tersebut, Ginting bisa saja kembali menorehkan kegagalan yang sama seperti edisi sebelumnya di Japan Open.