TRIBUNNEWS.COM - Penjelasan hosting fee MotoGP 2024 yang menjadi polemik penyelenggaraan Grand Prix Mandalika. Berikut rincian uang hosting fee yang dibayarkan kepada Dorna Sports.
Balapan MotoGP Mandalika 2024 dijadwalkan berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (27/9/2024) hingga Minggu (29/9/2024).
Penyelenggaraan balapan MotoGP 2024 di Indonesia kini menjadi perbincangan panas. Biaya hosting fee yang mencapai Rp231 miliar hingga detik ini belum diketahui siapa yang bertanggung jawab untuk membayar.
Baik Pemerintah Pusat dan Pemda NTB terkesan angkat tangan perihal masalah tersebut.
Deadline pembayaran hosting fee MotoGP Mandalika 2024 ialah 27 September, alias hari pertama rangkaian balapan berlangsung.
Lantas menjadi pertanyaan, apa itu hosting fee MotoGP dan bagaimana rincian pengeluaran uang yang dilakukan oleh Dorna Sports selaku promotor?
Dilansir laman Motomatters, hosting fee secara garis besar memiliki penjelasan biaya yang dikenakan kepada penyelenggara atau tuan rumah acara untuk menggunakan fasilitas, tempat, atau infrastruktur yang diperlukan untuk menjalankan acara.
Negara atau kota tuan rumah biasanya membayar biaya hosting ini kepada organisasi atau pihak penyelenggara sebagai bagian dari kesepakatan untuk menjadi lokasi penyelenggaraan acara.
Biaya ini dapat mencakup izin, biaya operasional, logistik, serta peningkatan fasilitas infrastruktur yang diperlukan untuk menyelenggarakan acara.
Namun di ajang balap MotoGP, hosting fee memiliki peran besar terhadap penyelenggaraan event balapan di sebuah negara. Tanpa adanya hosting fee, maka balapan itu batal berlangsung.
Motomatters merinci bahwa hosting fee yang dibayarkan sebagian untuk menutup biaya tahunan tim MotoGP.
Kemudian juga dipakai untuk biaya pengiriman logistik, terutama orang-orang yang bekerja bagi Dorna dalam proses penayangan ke siaran TV.
Baca juga: Alasan MotoGP Mandalika 2024 Mustahil Batal: Dorna Sports Pilih Bayar Penalti atau Beri Kelonggaran
Berbagai pekerja untuk menayangkan rangkaian balapan MotoGP dari hari Jumat hingga Minggu meliputi operator kamera, teknisi audio, video, pilot helikopter hingga produser tv juga menjadi tanggung jawab Dorna untuk membayar biayanya.
Dorna juga memberikan uang kepada IRTA dengan besaran yang telah ditetapkan, mencakup penyelenggaraan dalam satu musim penuh.
Kemudian FIM Stewards, Technical Director, Race Director, dan semua orang yang mengawasi dan mengatur paddock juga termasuk dalam bagian penggunaan uang hosting fee.
Belum lagi bicara penginapan, akomodasi dan hal-hal lainnya.
Lantas yang menjadi pertanyaan, bagaimana jika Dorna merugi? Yang artinya biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar ketimbang hosting fee dari sebuah negara penyelenggara.
Dalam hal ini Dorna Sports juga memperoleh keuntungan dari hak siar penayangan. Di mana sejumlah stasiun TV di berbagai negara sebagai braodcaster MotoGP, membayarkan sejumlah keuntungan kepada perusahaan asal Spanyol tersebut.
Dorna Sports juga melebarkan sayapnya di industri otomotif dengan menambah seri di negara baru seperti India dan Kazkahstan.
Satu di antara contoh nyata ialah menggelar balapan MotoGP di Indonesia. Faktanya, Indonesia memiliki basis penggemar MotoGP salah satu yang terbesar di dunia.
Selain itu pabrikan yang berkompetisi di MotoGP, seperti Yamaha dan Honda memiliki market tersendiri di Tanah Air. Oleh karena itu, keuntungan Dorna tidak melulu dari hosting fee yang dibayarkan oleh tuan rumah penyelenggara.
Kendari MotoGP Mandalika 2024 kabarnya dipastikan tetap berlangsung. Namun setidaknya edisi kali ini bisa menjadi kaca benggala alias cermin untuk penyelenggaraan di tahun mendatang.
Isu yang berkembang, pembayaran hosting fee MotoGP Mandalika 2024 akan dibayarkan setelah balapan rampung.
(Tribunnews.com/Giri)