TRIBUNNEWS.COMĀ - Kedigdayaan Marc Marquez sejak menang di Aragon dan Misano membuat bos Pramac yakin sang rider jadi kandidat juara dunia MotoGP 2024.
Kemampuan Marquez memangkas gap poin dari Pecco Bagnaia dan Jorge Martin dengan dua kemenangan beruntun mulai diwaspadai oleh Gino Borsoi selaku bos Pramac.
Menurut Borsoi, selisih 53 poin dengan Jorge Martin selaku rider Pramac Ducati yang menduduki puncak klasemen MotoGP 2024 cukup sedikit.
Sebab Martin selaku andalan Pramac Ducati pernah berada di posisi Marquez yang mana punya selisih kurang lebih sama dengan Marquez saat ini ketika tengah bersaing dengan Pecco tahun 2023 lalu.
Karena tipisnya gap poin, Borsoi dengan tegas menuturkan bahwa Marquez akan turut serta dalam pesta perebutan gelar juara dunia MotoGP 2024.
"Dia (Marquez) memang jauh dalam hal poin, tetapi jika Anda ingat, tahun lalu di Misano, kami (Martin) tertinggal 50 poin dari Pecco, dan kami mampu menutup jarak dan unggul tujuh poin di Thailand. Itu adalah situasi yang (mirip) seperti itu (sekarang)," papar Borsoi dilansirĀ MotorcycleSports.
Melihat sisa seri balapan MotoGP 2024 yang tinggal tujuh balapan lagi, Borsoi menuturkan segala skenario bisa terjadi.
Terlebih format MotoGP 2024 sekarang dengan adanya sprint race yang bisa dimanfaatkan untuk meraup banyak poin untuk mengikis gap.
Dari kemungkinan itu bos Pramac tidak ragu mengatakan bahwa Marquez bisa bagian dari perebutan gelar juara dunia MotoGP 2024.
"Segalanya mungkin terjadi, dengan balapan Sprint, masih banyak poin yang bisa diraih. Jadi saya yakin dia akan menjadi bagian dari pesta (perebutan gelar juara dunia) ini," tandasnya.
Bukan cuma bos Pramac, Marquez juga mengatakan bahwa saat ini dia punya peluang jadi juara dunia.
Setelah balapan Emilia Romagna di Sirkuit Misano akhir pekan ini, jajaran rider elite bertolak ke Asia.
Baca juga: Sesepuh MotoGP Sentil Fan Valentino Rossi yang Ejek Marc Marquez di Sirkuit Misano
Di mana ini akan jadi tantangan bagi kandidat juara dunia MotoGP 2024 untuk membuktikan tajinya.
Bagi kekasih Gemma Pinto, balapan di benua Asia lebih banyak tantangan ketimbang di Eropa.