News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

MotoGP

Esuk Dele Sore Tempe, Pembalap Tim Valentino Rossi Dulu Menghina Kini Memuja Marc Marquez

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembalap Gresini Ducati, Marc Marquez persiapan sebelum balapan MotoGP Qatar 2024 di Sirkuit Lusail, Senin (11/3/2024) dini hari WIB. Marc Marquez finish di posisi keempat.

TRIBUNNEWS.COM - "Esuk dele sore tempe" yang dalam pepatah jawa memiliki arti tidak konsisten dalam sebuah perkataan, menjadi penggambaran tepat bagi pembalap tim Valentino Rossi, Fabio Di Giannantonio. 

Diggia, sapaan Fabio Di Giannantonio, baru-baru ini melontarkan pujian kepada rider Gresini Racing, Marc Marquez, setelah memenangi Grand Prix Aragon dan Misano.

Padahal Mei lalu, pembalap yang sempat menjadi bagian dari Gresini Racing itu merendahkan Marc Marquez. Diggia secara terang-terangan mengklaim The Baby Alien, julukan Marquez, bukan lagi pembalap terbaik di grid MotoGP 2024.

“Dia (Marc Marquez) sangat agresif. Ia mengemudi dengan sangat baik dan melaju dengan sangat kuat,” ujar Fabio Di Giannantonio, dikutip dari Motosan, (8/5/2024).

Hasil MotoGP Test Jerez, Fabio Di Giannantonio tampil sebagai pebalap tercepat. (dok.)

"Sekarang, saya tidak lagi melihatnya sebagai alien. Bahkan dengan melihatnya, saya merasa tidak memiliki sebuah perbedaan yang besar (dengan Marquez)," kata pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team.

Marc Marquez layak disebut sebagai pembalap fenomenal nan langka. Di debut kelas premier tahun 2013, MM93 langsung menggasak titel juara dunia MotoGP.

Bahkan prestasi itu tetap terjaga hingga saat ini. Tercatat, pembalap asal Spanyol ini telah membukukan 6 titel juara dunia MotoGP.

Adalah hal yang dirasa kurang tepat dengan menyebut bernada menghina bahwa julukan The Baby Alien milik Marquez telah luntur.

Seakan ingin menjilat ucapannya sendiri, Diggia, lantas memuja kualitas Marc Marquez setelah melihat data di dua balapan terakhir.

"Marc tahu cara mengemudi pada batasnya di sebagian besar situasi," kata Diggia, dikutip dari laman Paddock-GP.

"Ketika saya merasa percaya diri dengan motor saya, saya bisa melakukannya."

"Tapi kalau dia (Marc), dia luar biasa dalam kemampuannya mengambil risiko," ujar Diggia lagi.

Baca juga: Marc Marquez Mulai Merevisi, Favorit Juara Dunia MotoGP 2024 Ada 3 Nama Pembalap

Keberanian mengambil risiko memang sudah seperti style Marc Marquez sejak dulu. Juara dunia delapan kali itu sering berusaha menemukan batasnya dan mencoba untuk melewatinya.

Salah satunya yang tercermin adalah ketika dia memenangi seri San Marino yang sempat diguyur huja gerimis.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini