Wasit akan memberikan kartu ini kepada pemain yang dianggap menjunjung tinggi fair play dan sportivitas dalam sebuah pertandingan.
Akan tetapi pemberian kartu hijau ini tidak seperti kartu kuning atau kartu merah di mana kartu tersebut diberikan kepada pemain langsung setelah kejadian pelanggaran.
Kartu hijau diberikan kepada pemain seusai peluit akhir pertandingan.
Jadi seorang pemain tidak bisa menerima kartu hijau lebih dari satu kali dalam sebuah pertandingan.
Tetapi dalam sebuah pertandingan bisa lebih dari satu pemain yang memperoleh kartu hijau. Di akhir musim, pemain yang paling banyak mengoleksi kartu hijau akan mendapatkan hadiah.
Adanya kartu hijau memiliki esensi tak hanya seputar fair play saja. Namun juga mempersingkat waktu dalam sebuah pertandingan.
Sebagai contoh jika sebuah tim melakukan challenge berupa net touch atau block touch, tentu akan memakan banyak waktu karena perlu melakukan review.
Sedangkan jika seorang pemain mengakui melakukan touch entah itu dalam netting ataupun block, maka penghematan waktu pertandingan dapat dilakukan. Pemain inilah yang nantinya memperoleh kartu hijau.
KOVO Cup 2024 akan menguji penggunaan green card yang memang diperkenalkan FIVB sejak tahun lalu. Jika dirasa efektif, maka penggunaannya bisa diterapkan pada kompetisi resmi.
Belum diketahui apa hadiah kepada tim dengan jumlah pemain paling banyak memperoleh green card di KOVO Cup 2024.
Namun di ajang Volleyball Nations League (VNL) tahun 2023, tim dengan koleksi kartu hijau terbanyak memperoleh hadiah di akhir musim mencapai 30 ribu dollar US atau sekitar Rp455 juta.
(Tribunnews.com/Giri)