Rivan belum bisa dipastikan apakah langsung diturunkan di laga perdana Wolfdogs Nagoya melawan Tokyo Great Bears.
Mengingat saat ini, Rivan masih menjalani masa hukuman yang sebelumnya dikeluarkan PBSI.
Diketahui, Rivan dijatuhi hukuman larangan mengikuti turnamen internasional selama satu tahun, imbas pelanggaran yang dilakukannya.
Wakil Ketua Bidang Binpres PBVSI, Loudry Maspaitella, menegaskan jika saat ini Rivan masih berada dalam periode masa hukuman.
Adapun wewenang untuk memotong, atau bahkan menghapus hukuman Rivan Nurmulki, dimiliki oleh Dewan Kehormatan PBVSI
Sebagai informasi, Dewan Kehormatan PBVSI saat ini dijabat oleh Ketua Proliga Hanny S. Surkatty, Yudi Sushariyanto, dan Zulfarshah.
"Soal sanksi, kan jelas periode (hukuman bagi Rivan) sampai 31 Desember 2024. Kalau sekarang sudah bisa ke luar (bergabung ke Liga Voli Jepang), saya kurang tahu," terang Loudry Maspaitella saat dihubungi Tribunnews, Kamis (3/10/2024) pagi WIB.
"Karena pada dasarnya, keputusan soal sanksi, termasuk ada tidaknya dispensasi atau pemotongan hukuman, itu wewenang dari Dewan Kehormatan (PBVSI)," lanjut mantan pemain Timnas voli putra Indonesia.
"Dan sampai saat ini, saya tidak mendapatkan informasi soal itu (adanya dispensasi soal sanksi Rivan Nurmulki)," terangnya menambahkan.
Jika PBVSI tidak memberikan kelonggaran atas sanksi yang dijatuhkan, Rivan diprediksi baru bisa menjalani laga debutnya bersama Wolfdogs Nagoya pada Januari 2025.
Volimania Tanah Air pun berharap agar PBVSI melunak dengan memberikan dispensasi, atau bahkan menghapus hukuman Rivan.
(Tribunnews.com/Isnaini/Giri)