Sebab, Diggia harus mengakhiri musimnya lebih cepat untuk menjalank operasi dislokasi bahu kiri yang dialaminya akibat kecelakaan di GP Austria, Agustus lalu.
Rossi dan Iannone memang berteman baik dan ini bisa menjadi kesempatan pembalap 35 tahun itu untuk mengetes lagi kemampuan dirinya di motor MotoGP.
Apalagi, musim WSBK juga sudah selesai, waktu yang tepat bagi Iannone untuk jadi pembalap pengganti walau harus sedikit menunda liburannya.
Iannone yang telah mendarat di Sepang dan menjajal setelan wearpack VR46 pada Rabu (30/10/2024), pun sedikit menceritakan bagaiamana awal mula dia dihubungi Rossi.
"Saya baru saja dalam penerbangan ke Jerez untuk seri terakhir WSBK. Saat saya mengaktifkan panggilan telepon setelah mendarat, ada pesan dari Valentino (Rossi)," kata Iannone dikutip dari laman Speedweek.
"Dia memintaku untuk segera meneleponnya ketika membaca pesan itu."
"Ketika saya mendengarnya di telinga saya, pertanyaan dengan cepat muncul dari Rossi, tentang apakah saya bisa menggantikan Diggia."
"Saya pikir dia berharap saya meluangkan sedikit waktu untuk memikirkannya dulu," kata Iannone yang memang sudah vakum lama dari dunia MotoGP.
Namun, rupanya tak butuh waktu lama bagi Iannone. Alih-alih minta waktu untuk berpikir, dia segera mengiyakan pertanyaan Rossi.
"Vale, tentu saja saya akan membalap, saya segera menjawabnya begitu," katanya antusias.
Iannone menyadari betul perubahan besar persaingan MotoGP baik dari segi mesin maupun pembalapnya saat ini, dibandingkan dengan ketika dia terakhir kali mentas pada 2019 bersama Aprilia.
Namun, dia berusaha untuk profesional dan memanfaatkan ini sebagai kesempatan untuk menjajal bagaimana daya saing motor Ducati yang dikata sebagai motor terbaik di grid saat ini.
"Saya tentu saja sadar bahwa saya sudah lama tidak mengendarai motor MotoGP. Waktu tidak berhenti dan ada perkembangan baru," kata Iannone.
Iannone juga berjanji bahwa dia akan balapan dengan fokus pada cara menikmati balapan karena bagaimanapun dia belum sempat melakukan tes motor MotoGP apa pun.