"Hal yang paling sulit bagi saya adalah sisi etika karena sejujurnya balapan di sana seperti pesta," kata Bagnaia, dikutip dari laman Crash.
"Ini seperti momen untuk dinikmati. Dan mengetahui bahwa situasinya seperti itu, itu tidak benar."
"Kami selalu sangat menghormati apa yang terjadi di seluruh dunia. Kami semua hidup di bawah langit yang sama, jadi bisa saja salah untuk balapan di sana," kata eks pembalap Pramac Prima Racing.
"Bagaimanapun, jika itu pilihan saya, saya lebih suka tidak balapan di sana. Tetapi, saya bukan orang yang memutuskan ini," ujar FB1.
"Apa yang akan diputuskan Dorna akan baik dan adil, tetapi saya pikir kami memiliki lebih banyak pilihan untuk dicoba."
Ketika ditanya siapa pengganti yang lebih disukainya untuk Valencia, Bagnaia menolak berkomentar, sembari mengakui bahwa pembatalan total putaran terakhir tidaklah adil.
"Bagi saya, ini bukan saat yang tepat untuk mengatakan apa yang saya inginkan," ujarnya.
"Kami akan menunggu dan apa yang akan mereka putuskan akan baik. Mungkin tidak adil untuk membatalkan balapan terakhir, tetapi saya bukan orang yang harus memutuskannya," pungkas suami Domizia Castagnini.
(Tribunnews.com/Giri)