News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala AFF 2014

Kisah Alfred Riedl dan Ketulusan Warga Vietnam yang Rela Mendonorkan Ginjal Untuknya

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl saat masih melatih Timnas Vietnam.

TRIBUNNEWS.COM - Ikatan emosional pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl, dengan Vietnam begitu kuat. Di negara itu, Riedl pernah merasakan rasa cinta yang tulus dari publik Vietnam.

Semua kembali pada tahun 2006. Pada saat itu Riedl harus menjalani operasi cangkok ginjal. Rumor kesehatan Alfred Riedl pun menjadi hangat. Riedl yang saat itu menjalani periode ketiganya sebagai pelatih timnas Vietnam kemudian menggelar jumpa pers untuk memberikan klarifikasi.

"Sebelum media menulis sesuatu yang bodoh, saya melakukan konferensi pers. Saya bilang ke mereka, saya harus menjalani transplantasi dan berencana melakukannya pada tiga atau empat bulan pertama pada 2007," ujar Riedl seperti dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (20/11/2014).

Penjelasan Alfred Riedl mengundang simpati banyak pihak. Puluhan warga Vietnam kemudian menawarkan diri untuk mendonorkan ginjalnya kepada Riedl. Beberapa di antaranya ada yang berprofesi sebagai pegawai bank, sopir truk, pedagang, dan biksu.

Dua kandidat pendonor kemudian dibawa ke Austria, negara asal Riedl, untuk menjalani operasi. Menurut Riedl, pendonor meninggalkan rumah sakit setelah enam hari menginap, sedangkan dirinya tiga hari lebih lama.

"Kami kemudian membawa dua kandidat pendonor ke Austria untuk menjalani operasi. Pendonor meninggalkan rumah sakit setelah enam hari, sedangkan saya sembilan hari," ucap Riedl.

Pelatih yang sempat melatih timnas Palestina dan Laos itu enggan mengungkapkan siapa pendonor ginjalnya. Namun demikian, dia mengaku masih menjalin komunikasi dengan pendonor tersebut.

Empat tahun lalu menjadi momen yang begitu emosional bagi Riedl. Sebuah stasiun televisi swasta Indonesia mempertemukan Riedl dengan orang yang mendonorkan ginjalnya di Jakarta.

"Tiba-tiba dokter timnas Vietnam yang membantu saya datang. Beberapa menit kemudian, pendonor saya juga muncul. Keduanya ada di Jakarta. Itu sangat emosional," kata Riedl.

Hingga detik ini, Riedl mengaku berutang nyawa kepada pendonor itu. Namun demikian, Riedl merasa tidak akan bisa membalas jasa orang tersebut.

"Dia menyelamatkan nyawa saya. Tanpa donornya, maka saya harus menjalani cuci darah tiga kali dalam sepekan. Itu seperti berada di akhir kehidupan," ujar Riedl.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini