News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala AFF 2014

Vietnam, Lawan Spesial Alfred Riedl

Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Ravianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Timnas Vietnam

TRIBUNNEWS.COM, HANOI – Bagi pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl, Vietnam bukan sekadar lawan tangguh yang harus dikalahkan pada laga perdana grup A Piala AFF 2014, Sabtu (22/11/2014) mendatang. Bagi Riedl, Vietnam adalah lawan yang benar-benar spesial.

Sebelum menginjakkan kakinya di Indonesia, Alfred Riedl menimba pengalaman melatih di Vietnam. Semuanya berawal ketika Riedl ditunjuk sebagai pelatih kepala timnas Vietnam pada Agustus 1998. Era pertama kepelatihan Riedl di timnas Vietnam berjalan hingga tahun 2000. (baca juga: Robinho Ingin Tetap di Santos, Tak Mau Pulang ke AC Milan)

Selama kurun waktu itu, Riedl memimpin Vietnam dalam 32 pertandingan. Hasilnya termasuk memuaskan, 16 pertandingan berhasil dimenangkan, enam kali imbang, dan sembilan kali kalah. Prestasi terbaik Riedl kala itu adalah mengantarkan Vietnam menjadi runner up Piala Tiger (sekarang Piala AFF, red).

Posisi Riedl kemudian digantikan oleh pelatih asal Brasil, Dido. Dia hanya menjalani enam pertandingan bersama Vietnam, sebelum digantikan oleh Henrique Calisto. Pelatih asal Portugal itu hanya menjalani 10 pertandingan dalam kurun waktu Agustus 2002 hingga Desember 2002.

Riedl kembali menduduki kursi kepelatihan Vietnam pada Februari 2003 untuk menggantikan Calisto. Hingga mundur pada Oktober 2003, pria yang berposisi sebagai penyerang sewaktu aktif bermain itu menjalani tujuh pertandingan. Periode kedua Riedl bersama Vietnam tidak semulus periode pertama. Riedl sanggup menghadirkan tiga kemenangan, namun timnya empat kali menelan kekalahan.

Pria 65 tahun itu kembali melatih timnas Vietnam pada tahun 2005 setelah sempat menukangi timnas Palestina setahun sebelumnya. Riedl panen kesuksesan pada periode ketiganya di timnas Vietnam. Riedl mengantarkan Vietnam menduduki peringkat ketiga Piala AFF.

Selain itu, di kancah Piala Asia, Riedl meloloskan Vietnam hingga ke babak perempat final. Bagi Vietnam, kesuksesan itu merupakan yang pertama dalam sejarah mereka. Setahun sebelumnya Riedl juga membawa Vietnam menjadi runner up VFF Cup dan King’s Cup.

Performa buruk tim pada SEA Games 2007 berimbas buruk bagi Riedl. Setelah memimpin pada 23 pertandingan (delapan kali menang, delapan kali imbang, dan tujuh kali kalah), federasi sepak bola Vietnam mencopot Riedl. Henrique Calisto kembali didaulat untuk menggantikan Riedl. (baca juga: Ini Kriteria Striker yang Dicari Persib Bandung)

Petualangan Riedl di Vietnam belum berakhir. Pada Oktober 2008, dia kembali melatih di Vietnam, namun bukan untuk tim nasional. Riedl melatih klub lokal, Hai Phong. Namun demikian, setelah meraih hasil buruk dalam tiga pertandingan, Riedl didepak dari klub.

“Saya senang bisa kembali ke Vietnam, karena negara ini sudah seperti rumah kedua bagi saya. Pertandingan melawan Vietnam nanti akan menjadi laga spesial untuk saya. Meski sekarang saya melatih Indonesia, saya punya kenangan manis di Vietnam,” ungkap Riedl seperti dilansir 24 Gio.

Publik Vietnam pun belum bisa melupakan Riedl. Begitu tiba di bandara setempat, Selasa lalu, Riedl mendapat sambutan. Mantan pelatih tim nasional Laos itu bahkan mendapat karangan bunga. "Saya tidak mau perasaan pribadi terlalu dominan, kami harus mencapai target. Indonesia harus menang karena sudah terlalu lama menunggu setelah mampu empat kali tampil di final," tegas Riedl yang empat tahun lalu membawa Indonesia hingga babak final Piala AFF. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini