Deschamps serupa Beckenbeauer, adalah kapten tim nasional di era emas. Era tatkala Perancis menyandingkan tropi Piala Dunia dan Eropa di tahun 1998 dan 2000.
Pertanyaan tadi sukar dijawab. Sepakbola, sebagaimana kehidupan, berjalan dalam keserbatidakpastian. Sepakbola bukan hitung-hitungan matematika, melainkan lebih kepada baris-baris puisi yang ditulis para penyair.
Kejutan demi kejutan, hentakan, ayunan-ayunan, liukan, pun tohokan demi tohokan yang menghadirkan kekecewaan dan kebahagiaan, yang kadangkala bahkan datang bersamaan.
Dan Euro 2016, menjadi perwujudan paling nyata dari filosofi ini. (*)