TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia U-19 masih berpeluang lolos ke semifinal Piala AFF U-19 2016. Meski kalah 2-3 pada pertandingan pertama dari Myanmar, Garuda Muda masih memiliki sisa empat pertandingan.
Laga selanjutnya skuat besutan Eduard Tjong adalah menghadapi Thailand, di Hang Day Stadium, Hanoi, Vietnam, Rabu (14/9) malam ini.
Sebagai juara bertahan, Thailand memang lebih diunggulkan. Meski demikian, semangat besar para pemain Timnas U-19 tidak bisa dipandang remeh. Apalagi, pada pertandingan pertama Thailand hanya menang tipis 2-1 atas Laos.
"Saya tahu pertandingan melawan Thailand akan berat. Tapi para pemain punya semangat tinggi untuk meraih hasil terbaik," kata Eduard.
Meski kecewa anak-anak asuhnya kalah dari Myanmar pada laga pembuka Grup B, secara permainan tim, Eduard puas.
"Memang mengecewakan kalah di laga pertama. Tapi yang penting dari itu, pemain kami tampil sepenuh hati, fighting spirit oke. Meski kalah, secara permainan saya puas. Babak kedua banyak tercipta peluang. Pemain juga percaya diri, dan punya kecepatan. Saya apresiasi perjuangan pemain," ucap Eduard.
Eduard pun masih yakin timnya bisa lolos dari grup neraka yang diisi Thailand, Laos, Myanmar, Australia, dan Kamboja.
"Kami masih punya empat pertandingan. Masih ada peluang, dan kami harus lebih fokus," imbuhnya.
Eduard juga mengomentari kesalahan yang dibuat kiper pengganti, Satria Tama. Menurutnya, hal tersebut wajar di dalam sepak bola.
Satria Tama Hardiyanto gagal mengamankan tembakan jarak jauh Shwe Ko pada menit ke-55. Bola terlepas dari tangkapannya dan meluncur ke dalam.
Sebetulnya, Satria bukan kiper utama dalam laga tersebut. Pemain asal Persegres Gresik United itu menggantikan Muhammad Riyandi yang cedera pada menit ke-57.
Riyandi mengalami cedera cukup serius di dekat matanya. Penjaga gawang kelahiran Bogor, 3 Januari 2000 itu bertabrakan dengan pemain Myanmar.
Kiper klub Barito Putera itu harus ditandu keluar lapangan setelah berhasil menyelamatkan gawang dari serangan Myanmar. Riyandi keluar dari sarangnya menyongsong bola yang dibawa penyerang Myanmar, Shwe Ko.
Shwe Ko berlari kencang, dan langkahnya tak terhenti saat Riyandi mengamankan bola sambil menjatuhkan badan. Akibatnya, striker bernomor 9 itu menghantam tubuh Riyandi sebelum menghajar billboard di sisi lapangan.