Permainan Tristan Alif yang cemerlang saat direkam dan diunggah ke youtube membuat banyak pihak memberikan komentara.
Beberapa klub Eropa seperti Akademi Ajax Amsterdam ingin membawanya ke Belanda untuk ikut berlatih di sana.
Undangan pun diluncurkan yang ditunjukan kepada orang tua Tristan Alif agar bisa berlatih di Belanda pada tahun 2014.
Bocah yang saat itu masih kelas 5 SD itu dipercaya untuk mengikuti festival sepak bola di Ajax.
Pihak Ajax rupanya tidak kecewa dengan penampilan dari Tristan Alif.
Buktinya, ia mampu meraih beberapa gelar individu seperti Most Valuable Player di Ajax Internasional Camp 2014, Best Player pada 1V1 category, dan Coerver Netherlands Master Skillz 2014.
Penghargaan yang diraih oleh Tristan Alif membuat Akademi Ajax sudah menerima bocah tersebut sebagai murid mereka.
Namun dikarenakan ada syarat wajib, yakni harus membawa keluarganya tinggal di sana untuk menemaninya yang masih di bawah umur, bocah tersebut gagal menjadi murid Akademi Ajax.
Orang tua dari Tristan Alif tidak dapat izin untuk tinggal di Belanda saat itu karena kekurangan dana untuk hidup di sana.
Berdoa, Berusaha, dan Sabar
Kegagalan menjadi pemain di Akademi Ajax menjadi cambukan sendiri bagi keluarga Tristan Alif.
Namun hal itu tidak dibawakan terlalu berlebihan, sebab mereka percaya akan datang suatu keadaan baik kepada putra tertuanya itu.
Orang tua Tristan Alif hanya berdoa dan sabar agar cita-cita anaknya menjadi pesepak bola tercipta.
Jeritan itu pun didengar hingga akhirnya Tristan Alif kembali mendapatkan tawaran untuk berlatih di klub asal Spanyol, Getafe U-13, pada Mei 2016.
Sama seperti sebelumnya, hanya satu kesulitan dari keluarga Tristan Alif, yakni biaya kehidupan tinggal di Spanyol yang membutuhkan dana sebesar Rp 2,5 Miliar.