TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Laga tunda pekan ke-20 antara Bali United kontra Persela Lamongan bakal terlaksana pada Minggu (3/9/2017).
Pertandingan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar juga mempertemukan dua legenda sepak bola Tanah Air yang jadi pelatih kedua tim yang berlaga.
Kedua legenda yang dimaksud adalah Widodo Cahyono Putra atau yang biasa disebut WCP dan Herry Kiswanto alias Herkis.
Antara WCP selaku juru ramu taktik Bali United dan Herkis di kubu Persela adalah sama-sama eks pilar timnas Indonesia pada eranya.
Herkis lebih senior dibanding WCP, karena namanya berkibar pada era 1980-an.
Herkis yang berposisi sebagai bek tengah atau dulu lebih dikenal sebagai libero ini bahkan punya kisah hebat bersama timnas Indonesia.
Dia pernah membawa skuat Garuda sampai ke perebutan medali perunggu di Asian Games 1986 Seoul, Korea Selatan.
Sedangkan WCP mencuat pada 1991 hingga 1999. Dalam kurun waktu tersebut, goal getter yang lama memperkuat Petrokimia Gresik ini tampil 55 kali dan mengoleksi 13 gol.
Sebuah gol yang paling berkesan untuk Indonesia saat Widodo mencetak via sepakan salto ke gawang Kuwait pada Piala Asia 1996.
Gol indah Widodo itu pun dinobatkan sebagai gol terbaik Asia tahun itu.
Keduanya saling memberi pujian pada kesempatan terpisah.
"Saat masih aktif di timnas, kami berbeda generasi. Tetapi dilihat dari rekornya sebagai pemain, bolehlah jadi panutan. Saya respek dengan beliau," ucap WCP.
Pelatih kelahiran Cilacap ini juga menyebut, tipikal permainan seperti Herry Kiswanto belum ada penggantinya di Indonesia.
"Saya kira tidak ada seperti dia saat ini. Herkis mainnya sangat tenang dan pintar membaca arah bola. Apalagi, posisi dia dulu sebagai libero, cocok sekali membaca permainan," tutur eks pelatih Sriwijaya FC itu.
Sedangkan Herkis menilai WCP sebagai orang baik. Dalam kariernya, Herkis mengetahui sang juniornya tersebut sebagai penyerang yang sangat dingin di kotak penalti.
Sebagai sesama pelatih, Herkis mengaku senang dengan karier WCP.
"Saat dia masih aktif sebagai pemain, saya kenal Widodo sebagai pemain yang disiplin dan konsisten dengan kariernya," ucap Herry.
"Saat ini, dia jadi pelatih yang punya hasrat besar untuk sepak bola Indonesia. Saya bangga dan respek dengan dia."