Jangan Turunkan Kevin
Secara teknis dan non-teknis Bali United lebih diuntungkan dari Tampines. Namun keuntungan tersebut bakal menjadi sia-sia apabila Widodo salah menerapkan strategi serta memilih komposisi pemain.
Yang paling perlu disoroti adalah sosok Kevin Brands, gelandang anyar asal Belanda. Kevin digadang-gadang sebagai playmaker Bali United, menggantikan peran Marcos Flores yang kontraknya tak diperpanjang.
Setelah beberapa kali dicoba dalam latihan game, Widodo pun memplot Kevin sebagai playmaker dalam formasi utamanya, 4-2-3-1.
Nama Kevin masuk skuat utama yang dipersiapkan untuk laga LCA.
Namun saat diturunkan dalam laga uji coba melawan PSIS Semarang, penampilan mantan pemain AZ Alkmaar ini jauh di bawah ekspektasi.
Pemain mahal ini gagal jalankan perannya sebagai jenderal lapangan tengah.
Peran playmaker sangat krusial. Ketika sang playmaker tidak bisa menjalankan perannya, maka secara overall permainan tim juga tidak akan berkembang. Tim pun sulit menang.
Berkaca dari laga uji coba lawan PSIS, yang berakhir kekalahan 0-1 bagi Bali United, sebaiknya Kevin tak perlu dipaksakan untuk tetap masuk starting eleven. Entah karena kualitasnya cuma segitu, atau mungkin dia masih perlu adaptasi sehingga belum bisa turn in.
Mengingat ini laga resmi dan krusial --hidup mati, Widodo jangan coba-coba menurunkan pemain yang belum siap. Tidak perlu untuk tidak memainkan Kevin, meski berstatus marquee player atau singa.
Sebagai pengganti, Van der Velden layak diturunkan sejak menit pertama. Mainkan VdV sebagai penyerang sayap, seperti posisinya di Liga 1 Indonesia. Sedang posisi Kevin diisi Lilipaly.
Dalam beberapa kesempatan latihan game, Widodo mencoba memainkan VdV sebagai gelandang. Termasuk pada uji coba lawan PSIS.