Pria yang juga merupakan Kepala Staf Ketua Umum PSSI itu pun menegaskan tak akan melakukan banding, apa pun hukuman yang nanti didapat Singo Edan.
“Apapun hukuman yang akan diberikan, dipastikan Arema tidak akan melakukan banding,” janji Iwan Budianto.
Nah, apakah Iwan Budianto akan menepati janjinya ini?
Lewat Twitter resmi Arema, Iwan Budianto menegaskan akan menepati janjinya ini.
"Jangankan dihukum sampai akhir musim, Sejujurnya Arema FC ikhlas jika harus dihukum 10 tahun tanpa penonton dan sanksi lainnya, asalkan mampu membawa revolusi perubahan perilaku positif bagi suporter Indonesia. Kita siap menjadi martir perubahan kebaikan dalam sepakbola kita,"
"Kita tidak akan mengajukan banding. Namun akan berada di barisan terdepan untuk membangun kesadaran para suporter utamanya Aremania agar berubah menjadi lebih baik," tegas Iwan Budianto, lewat akun Twitter resmi Arema, @AremafcOfficial.
Sudah Lelah
Laga Arema vs Persebaya digelar dalam suasana berduka, yakni setelah tragedi terbunuhnya Haringga Sirla, suporter Persija yang tewas dikeroyok oleh oknum suporter Persib.
Sayang, alih-alih menunjukkan itikad positif dari suporter, laga ini justru diwarnai aksi tak simpatik dari oknum Aremania, suporter fanatik Arema.
Ironisnya, pelakunya justru tokoh pentolan Aremania, Yuli Sumpil.
Ironis, mengingat Yuli Sumpil selama ini dikenal sebagai sosok yang membuat Aremania menjadi suporter bola yang kreatif.
Sebelum pertandingan Arema FC kontra Persebaya Surabaya pada pekan ke-24 Liga 1 2018 di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Jawa Timur, Sabtu (6/10/2018), Yuli Sumpil turun ke lapangan untuk mendekati tim lawan.
Dari rekaman video yang beredar di media sosial, Yuli Sumpil terlihat merobek-robek kertas di depan para pemain Persebaya.
Netizen menyebut Yuli Sumpil melakukan aksi teatrikal nan provokatif, yakni 'menyawer' pemain Persebaya.