Seorang Aremania lain, Fandy, juga sama turun ke lapangan, bahkan terlihat menantang kiper Persebaya, Alfonsius Kelvan.
Padahal, saat itu Kelvan sedang melakukan pemanasan pada jeda babak pertama.
Melihat hal itu, Yuli Sumpil yang berada sangat dekat dengan peristiwa tersebut, malah mendiamkan saja.
Untung saja ada para pemain Persebaya dan pihak Panpel Arema FC yang mencegah aksi oknum Aremania itu.
Yuli Sumpil juga mencoba mendatangi salah satu gawang dengan memberikan sebuah benda di sana.
Di stadion, jelas masih terdengar nyanyian lagu rasisme dari Aremania ke Persebaya dan pendukungnya, Bonek.
CEO Arema, Iwan Budianto, mengaku sangat kecewa dengan perilaku yang dilakukan oleh Yuli Sumpil.
"Iya saya sudah lelah mengingatkan dia," kata Iwan Budianto kepada BolaSport.com.
Tindakan tidak terpuji Aremania juga berlanjut saat pertandingan selesai.
Ada salah satu oknum suporter Aremania yang masuk ke dalam lapangan dengan terlihat merobek-robek bendera Persebaya.
Para pemain Arema FC langsung mengamankan oknum suporter tersebut.
Tak berselang lama, ada beberapa suporter Aremania yang masuk ke lapangan dan membuat pemain Persebaya berlarian ke dalam ruang ganti.
Dari tribun VVIP juga banyak botol berterbangan mengarah ke tim asuhan Djadjang Nurdjaman tersebut.
"Masih ada saja hal-hal seperti itu," keluh Iwan Budianto, yang kini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI tersebut. (*)