Pengalaman pahit itu membuahkan pragmatisme yang kini menjadi bagian permainan Tim Samba.
Skuad Tite yang diperkuat oleh kombinasi pemain hijau dan berpengalaman bertahan sebagai unit padu.
Pemain Barcelona dan Real Madrid, Arthur (22 tahun) dan Casemiro (27), bekerja bersama sebagai pagar dobel di depan pertahanan.
Ketika Casemiro absen kontra Paraguay, gelandang Napoli, Allan (28), datang melapisi dengan baik.
Di belakang, Timnas Brasil punya pengalaman yang menyeramkan.
Sektor bek kanan dihuni Dani Alves (36), pemain yang paling banyak mengoleksi trofi, 39, sepanjang sejarah sepak bola dunia.
Marquinhos (25) dan Thiago Silva (34) merupakan palang pintu di sektor bek tengah. Sehingga, ketiga pemain Paris Saint-Germain tersebut mempunyai pengertian mendalam.
Bek Atletico Madrid, Filipe Luis (33), menjadi opsi lebih aman dan disiplin ketimbang pemain Real Madrid, Marcelo.
Di bawah gawang, mereka punya Alisson Becker yang mungkin menjadi kiper terbaik Timnas Brasil dalam dua dekade terakhir.
Kiper berewokan tersebut menggagalkan eksekusi penalti pemain Paraguay, Gustavo Gomez, pada babak tos-tosan.
Brasil belum sekali pun kecolongan gol lawan setelah memainkan 4 partai selama Copa America 2019. Pada fase grup, tim racikan Tite menceploskan 8 gol dan nihil kemasukan saat menghadapi Bolivia (3-0), Venezuela (0-0), dan Peru (5-0).
Prestasi tersendiri buat Alisson Becker karena sanggup meneruskan catatan clean-sheet personal bersama timnas dan klub sebulan terakhir.
Sebelum terjun di Copa America 2019, kiper berumur 26 tahun itu tak kebobolan dalam duel uji coba saat Brasil menggunduli Honduras 7-0 (9/6/2019).
Alisson juga menuntaskan musim bersama Liverpool tanpa kebobolan dalam tiga partai terakhirnya.