“Informasinya seperti itu (naik kendaraan taktis),” pungkas Nanang.
2. Bonek ricuh
Usai laga Persebaya vs PSS Sleman sejumlah oknum Bonek tampak turun ke lapangan dan membuat kericuhan.
Tampaknya, hal itu dilakukan oknum Bonek lantaran tak puas dengan hasil yang didapat Persebaya dari pertandingan lawan PSS Sleman.
Tak hanya hasil dari ini, perlakuan oknum Bonek sepertinya juga buntuk dari kekalahan Persebaya di enam pertandingan berturut-turut.
Berdasar laporan dari reporter SURYA.co.id di lapangan, berikut ini kronologi kericuhan yang terjadi di Gelora Bung Tomo (GBT) usai pertandingan Persebaya vs PSS Sleman.
Dari beberapa pantauan, kericuhan yang dilakukan oleh oknum suporter ini menyebabkan banyak fasilitas di stadion GBT mengalami kerusakan.
Sebelum terjadi kericuhan, para suporter memang beberapa kali melakukan aksi protes kepada klub yang tertinggal 1-3 sejak babak pertama.
Protes itu antara lain menyalakan flare dan petasan, hingga aksi mengosongkan tribun atas penampilan Persebaya yang tidak kunjung mendapat kemenangan.
Selain itu, dari video yang beredar di grup-grup WhatsApp, terdapat sejumlah api yang membakar sejumlah papan sponsor di samping lapangan.
3. Persebaya 2-3 PSS Sleman, Disebut Kurang Efektif
Persebaya harus mengakui keunggulan tamunya, PSS Sleman dengan skor 2-3 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Selasa (29/10/2019).
Tiga gol bersarang ke gawang Persebaya dicetak oleh Jepri Kurniawan (16), Haris Tuharea (41) dan gol Yevhen Bokhashvili (43).
Sementara satu gol Persebaya dicetak oleh David da Silva (34) dan Diogo Campos dari kotak penalti menit 77.