Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih kepala Persikasi Bekasi, Rici Vauzi mengaku geram mendengar kabar timnya disebut terlibat match fixing di pertandingan Liga 3 Jawa Barat menghadapi Perses Sumedang.
Kabar tersebut menyeruak ke permukaan setelah Satgas Anti-Mafia Sepakbola menangkap 6 orang yang diduga melakukan tindakan penyuapan di laga Perses menghadapi Persikasi.
Tiga dari enam orang yang ditangkap Satgas Anti Mafia Bola yakni BTR, HR, SHB merupakan pengurus dan manajemen klub Persikasi Bekasi.
Rici menilai kemenangan yang diperoleh timnya murni dari hasil kerja keras seluruh pemainnya di lapangan.
Pelatih jebolan kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu sangat tidak setuju timnya mendapatkan kemenangan dari hasil bantuan dari wasit.
Keunggulan Timnas Indonesia U-23 Atas Thailand Ternyata Kemenangan Langka di SEA Games
Tiga Klub Indonesia yang Dikabarkan Minati Bintang Malaysia: Termasuk Persib Bandung
Hal Ini Jadi Faktor Kesuksesan Timnas U-23 Indonesia Bekap Thailand, Indra Sjafri Singung Rumput
Video Gol Egy Maulana Vikri yang Bikin Timnas U-23 Indonesia Ungguli Thailand Babak Pertama
"Yang pertama, saya sangat tidak setuju kalau kemenangan Persikasi di semifinal lawan Perses kemarin disebut gara-gara wasit," kata Rici Vauzi kepada TribunJakarta, Rabu (27/11/2019).
Menurut Rici, tiga gol yang berhasil disarangkan para pemainnya ke gawang Perses murni dari hasil kerja sama seluruh anak asuhnya di lapangan.
Selain itu, permainan Persikasi di laga menghadapi Perses dinilai mampu tampil lebih baik dan dominan di lapangan.
"Bisa dilihat video pertandingnya ada di youtube, bagian mana yang kita dibantu wasit? 3 gol balasan kita ke gawang Perses semuanya clear tanpa campur tangan wasit. Kita menang lawan Perses karena memang permainan kita jauh lebih baik daripada Perses," tegasnya.