TRIBUNNEWS.COM - Arema FC meresmikan Mario Gomez sebagai juru racik baru tim yang berjuluk Singo Edan tersebut, Jumat (3/1/2020).
Alasan dibalik penunjukan pelatih asal Argentina itu ialah kemampuan dan kapasitas Mario Gomez dalam mengembangkan potensi pemain muda.
Bukan menjadi rahasia lagi jika musim ini di bench Arema FC memiliki stok melimpah untuk pemain mudanya.
Sebut saja Jayus Hariono, Hanif Sjahbandi, M Rafli, Vikirian Akabar hingga Ahmad Nur Hadianto merupakan sederet pemain muda yang dimiliki Arema FC.
Manajemen Singo Edan diprediksi akan mengulang prestasi yang sempat mereka ukir di tahun 2009/2010.
kala itu tim kebanggaan masyarakat Malang itu bernama Arema Indonesia.
Sederet perubahan dilakukan oleh Robert Alberts kala itu sebagai pelatihnya.
Ia tidak sungkan untuk membuang Markus Harison hingga pemain berusia senja kala itu.
Sebagai gantinya, pelatih yang kini menukangi Persib Bandung tersebut mengorbitkan pemain muda seperti Kurnia Meiga, Ahmad Bustomi, hingga Zulkifli Syukur.
Para pemain Singo edan kala itu dikombinasikan dengan sederet pemain senior seperti Pierre Njanka, M Fachruddin, kemudian terdapat juga Esteban Guillen.
Komposisi tersebut diperkirakan kembali ingin diulang oleh kubu Singo Edan.
Hal tersebut benar adanya dan diungkapkan oleh General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
Ia menilai coach Mario Gomez memiliki kapasitas untuk memoles permain muda menjadi sosok yang memiliki kualitas dalam segi permaianan.
“Siapa yang tidak tahu reputasi Coach Mario Gomez memimpin sebuah tim dengan banyak pemain muda?," ucap Ruddy Widodo seperti yang dilansir dari Wearemania.