Sebagai formulanya, pelatih asl belanda itu mengorbitkan sejumlah pemain muda sepeti Ahmad Bustomi, Beni Wahyudi, Kurnia Meiga, hingga Dendi Santosa, hingga Johan Ahmad Farisi.
Pemain muda yang kala itu minim jam terbang dipadukan dengan sjumlah pemin berpengalaman layaknya Esteban Guillen, Noh Alam Sah, hingga M Ridhuan.
Hasilnya, Arema FC berhasil keluar sebagai juara.
Musim ini, Arema FC hanya menyisakan Johan Ahmad Farisi dan Dendi Santosa sebagai pemain yang pernah merasakan manisnya gelar juara bersama Singo Edan.
Kondisi tersebut coba diulang oleh manajemen Arema FC bersama coach Mario Gomez.
Hal tersebut benar adanya dan diungkapkan oleh General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
Ia menilai coach Mario Gomez memiliki kapasitas untuk memoles permain muda menjadi sosok yang memiliki kualitas dalam segi permaianan.
“Siapa yang tidak tahu reputasi Coach Mario Gomez memimpin sebuah tim dengan banyak pemain muda?," ucap Ruddy Widodo seperti yang dilansir dari Wearemania.
"Ini yang membuat kami tertarik, karena Arema punya banyak pemain muda potensial, mungkin tepat di tanganinya,” tambahnya.
Maish teringat dengan jelas ketika Mario Gomez banyak mengorbitkan para pemain muda kala di Borneo FC.
Salah satunya ialah M Sihran yang mampu tampil menawan bersama tim yang berjuluk Pesut Etam itu.
Kala di Persib, Abah Gomez berhasil membangkitkan potensi yang dimiliki Ghozali Siregar, Febri Hariyadi hingga Ardi Idruz.
Ruddy Widodo juga ingin menghasilkan tim dengan mengandalkan sederet pemain muda yang dimiliki.
“Arema tak kalah dari Borneo FC, kami punya banyak pemain muda potensial"