4. Komentar Pemerhati Bola Kukuh Ismoyo
Terancamnya Persebaya menjadi tim musafir pada musim 2020 ini diyakini tidak akan mempengaruhi prestasi tim Bajul Ijo.
Salah satu pengamat Persebaya, Kukuh Ismoyo menilai itu tidak menjadi masalah berarti bagi tim yang lahir pada 1927 ini.
Menurut Kukuh, ini berkaca dari sembilan laga terakhir di Liga 2019 silam, di mana lima laga di antaranya merupakan laga kandang.
Persebaya bermain tanpa dukungan langsung Bonek baik laga kandang maupun tandang akibat sanksi dari Komdis PSSI.
Namun, di bawah racikan Aji Santoso, Persebaya tetap meraih hasil positif. Tujuh laga berhasil dimenangkan, dua laga lainnya berakhir imbang.
“Saya kira coach Aji dan tim sudah teruji dengan baik di sembilan pertandingan akhir liga 1 kemarin. Besar kemungkinannya Persebaya masih mampu bermain baik walau tanpa dukungan maksimal dari Bonek (jika melakoni partai home di kota lain),” tutur Kukuh.
Satu catatan penting yang dinilai Kukuh harus segera dibenahi adalah melengkapi komposisi pemain.
Terutama posisi-posisi yang ditinggalkan pemain sebelumnya. Setidaknya, tiga posisi, bek kiri dan kanan, juga penjaga gawang.
Dari 22 pemain yang sudah resmi diperkenalkan. Bek kiri masih belum terisi, bek kanan sudah diisi dua pemain, dengan catatan satu diantaranya merupakan pemain muda (Koko Ari Araya).
Sementara, penjaga gawang baru ada Ernando Ari, pemain muda yang dipromosikan dari Persebaya U-20.
Dari 22 pemain yang sudah diresmikan, tujuh di antaranya merupakan pemain muda dengan usia maksimal 20 tahun.
“Persebaya harus memikirkan untuk segera mengisi slot-slot masih kosong. Bermain dengan pelapis anak-anak muda usia U-20 di kompetisi yang berat, tentu bukan hal yang elok. Apalagi Persebaya musim ini menargetkan juara,” ucap pria asal Surabaya itu.
Kukuh tetap menaruh harapan besar, Persebaya bisa bermain di Surabaya. Dengan dukungan maksimal Bonek, ia yakin punggawa Bajul Ijo akan lebih termotivasi menjalani laga.
Ia berharap Pemkot Surabaya dan pihak Persebaya duduk bersama, mencari solusi terbaik.
Kukuh mencotohnkan kasus sama yang juga dialami Bali United.
Dengan direnovasinya stadion utama, Kapten I Wayan Dipta menyambut Piala Dunia U-20 2021 mendatang, pemerintah setempat mempersilahkan Bali United menggunakan stadion lain di Bali, Stadion Ngurah Rai.
“Kami tentu berharap Pemkot Surabaya mau untuk melonggarkan sedikit ketegangan dengan Persebaya.
Mencontoh Bali united yang diijinkan pemerintah daerah mereka menggunakan stadion lain, tentu patut dijadikan acuan,” harap Kukuh.
Kukuh menegaskan, Persebaya membawa nama Surabaya, kurang elok jika harus menjalani laga sepanjang kompetisi 2020 di luar Surabaya. Apalagi, saat melakoni laga internasional, yakni ASEAN Club Championship 2020.
“Walau bagaimana pun, Persebaya membawa nama Surabaya,” pungkas Kukuh.
5. Mantapkan Pasukan Ikuti Kompetisi Internal Persebaya 2020
Klub anggota Persebaya memanfaatkan jeda Kompetisi Kapal Api Persebaya (KKAP) untuk berbenah dan mengevaluasi hasil kinerja tim.
Selanjutnya semua tim melakukan persiapan untuk musim kompetisi 2020.
Meski belum diketok tanggal pasti bergulirnya kompetisi KKAP musim 2020, para kontestan kompetisi internal Persebaya sudah menyiapkan klub mereka untuk ikuti gelaran kompetisi amatir musim ini.
Al Rayyan mislanya, klub yang berperingkat 7 pada musim lalu ini memboyong skuat mereka ke Kota Batu guna mantapkan persiapan sambut kompetisi musim ini.
Di kota apel, Al Rayyan menggelar uji coba dan pemusatan latihan untuk seleksi para pemainnya.
Pelatih Al Rayyan, Yanto Imam mengatakan jika tim asuhannya melangsungkan uji coba di Kota Batu.
"Saya sudah try out ke Batu dan latihan di sana," ucap Yanto Imam.
Dari partai uji coba di Batu, kata Yanto Imam, pihaknya sudah mengantongi nama-nama pemain yang akan diikutsertakan dalam kompetisi internal Persebaya.
"Saya sudah ada gambaran siapa-siapa saja yang masuk untuk kompetisi tahun ini," tutur pelatih yang memiliki sapaan Japok ini.
Beda dengan tim Al Rayyan, salah satu peserta kompetisi Persebaya dari Seri B, Fatahillah 354 justru membuka peluang dari perseorangan untuk ikut bergabung dengan tim mereka.
Hartono, pelatih Fatahillah 354 mengatakan timnya membuka peluang bagi seorang pemain amatir yang ingin menyalurkan bakatnya dengan kriteria yang bagus.
"Kebetulan ada pemain yang punya kualitas tapi masih belum ada wadah untuk penyaluran bakatnya bisa kita tampung," ucap Hartono.
Hartono mengaku, jika tim racikannya akan memprioritaskan pembinaan pemain usia muda di Kota Surabaya.
"Tidak ada target khusus, yang terpenting kita bisa bantu pemain untuk berkembang," pungkas Hartono.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul FAKTA BARU Persebaya Surabaya, Bajul Ijo Bisa Jadi Tim Musafir Selama 2020 & Komentar Kukuh Ismoyo, https://surabaya.tribunnews.com/2020/01/14/fakta-baru-persebaya-surabaya-bajul-ijo-bisa-jadi-tim-musafir-selama-2020-komentar-kukuh-ismoyo?page=all.