TRIBUNNEWS.COM - Sempat menjadi bagian penting Timnas Turki di Piala Dunia 2002, kini hidup Hakan Sukur sangat berbeda jauh karena hanya menjadi supir taksi di Amerika Serikat, Jumat (17/1/2020).
Nama Hakan Sukur sempat menjadi pujaan publik Turki saat turut membawa Timnasnya meraih tempat ketiga di Piala Dunia 2002.
Terlebih dirinya merupakan legenda hidup pesepakbola Turki sebagai topskor timnas dengan torehan 51 gol dari 112 penampilannya.
Namun kini hidupnya berbalik 180 derajat dari yang semula menjadi pahlawan Turki di kancah sepakbola Internasional menjadi seorang pengemudi taksi dan penjual buku di Amerika Serikat.
Hal ini diungkapkannya saat diwawancarai koran asal Jerman, Welt am Sonntag dilansir BBC Sports.
"Saat ini saya menjadi pengemudi Uber (Taksi Online) dan menjual Buku," ungkap Hakan.
Nasib buruknya dimulai setelah Hakan memutuskan pensiun dari pesepakbolaan pada 2007.
Setelah pensiun, mantan pemain Inter Milan itu memutuskan untuk turun ke dunia perpolitikan Turki pada 2011.
Pada saat itu, dirinya berhasil menduduki anggota parlemen dari partai Justice and Development Party milik presiden Turki saat ini Recep Tayyip Erdogan.
Sayangnya, petaka datang pada Hakan ketika dirinya dituduh masuk dalam kelompok yang melakukan percobaan kudeta presiden Erdogan pada 2016.
Saat itu Hakan sudah tinggal di Amerika, dilaporkan dan pada 2017 dirinya masuk dalam daftar buronan dan termasuk dari organisasi Teroris Fetullah (FUTO) oleh media pemerintah Turki.
Mantan pemain yang memegang rekor gol tercepat pada Piala Dunia 2002 ini menjelaskan saat itu dirinya sedang mengelola Kafe di California.
"Saya pindah ke Amerika Serikat, awalnya mengelola sebuah kafe di California, tetapi orang-orang aneh terus datang ke bar," katanya.
Selain itu kini, semua aset yang dia miliki disita oleh pemerintahan Erdogan.