"Sekarang saya tidak punya apa-apa, (presiden) Erdogan mengambil semuanya."
"Hak saya dalam kebebasan, kebebasan berekspresi dan hak untuk bekerja," ungkap mantan pemain Galatasaray ini.
Mantan pemain yang menjadi topskor sepanjang masa Liga tertinggi Turki dengan 249 gol ini juga menyangkal kejahatan yang dituduhkan kepadanya.
Alasannya adalah tidak ada yang bisa menjelaskan sangkutpautnya sang legenda terhadap kudeta tersebut.
"Tidak ada yang bisa menjelaskan apa peran saya dalam kudeta ini seharusnya."
"Aku tidak pernah melakukan sesuatu yang ilegal, aku bukan pengkhianat atau teroris," tegas Hakan.
Ini bukan pertama kalinya ia berbicara mengenai negaranya.
Di tahun 2018, dilansir New York Times, Hakan mengatakan bagaimana negara mengontrol orang-orang di Turki melalui media.
"Ini negaraku, aku mencintai orang-orangku, meskipun ide-ide mereka tentang saya terdistraksi dan dikontrol oleh media yang ada," ungkapnya.
Semasa masih aktif bermain dilansir transfermakrt, Hakan Sukur total bermain 689 kali di berbagai kompetisi di Eropa dan sudah mencetak 322 gol dan 118 assist.
Sementara sederet trofi bergengsi pernah ia raih bersama Galatasaray, contohnya saat 8 menjuarai Liga Turki dan sekali menjadi kampiun Liga Europa pada tahun 2000.
Selain itu, dirinya juga pernah sekali menjuarai Copa Italia bersama Parma pada 2002.
(Tribunnews/Haikal)