Mari melihat pemain belakang Persib Bandung, mereka memiliki Nick Kuipers, Fabiano Beltrame dan Victor Igbonefo di lini belakang, ditambah adanya Zalnando ataupun Ardi Idrus di posisi fullback.
Menggunakan skema tiga bek akan sangat mungkin dilakukan dengan menggeser Ardi Idrus atau Zalnando lebih ke depan akan memudahkan Persib Bandung dalam mengantisipasi serangan balik, karena pelatih Robert Alberts adalah sosok yang menyukai penguasaan bola dan permainan menyerang.
Atau Persija Jakarta, skema tiga bek sebenarnya sudah pernah dipraktikkan ketika di bawah asuhan Edison Tavarez, tetapi saat itu, permainan Alexandre Luiz Reame, Maman Abdurrahman dan Ryuji Utomo, masih kurang memuaskan.
Kini, adanya Marco Motta dan Otavio Dutra ditambah racikan Sergio Farias, membuat skema 3 bek Persija Jakarta nampak sangat mungkin dilakukan.
Baca: Persib Bandung Andalkan Pemain Muda & Istirahatkan Duet Wander-Castillion untuk Hadapi PSCS Cilacap
Kala menghadapi Madura United,Dutra-Maman-Motta benar-benar kokoh dan sukses mematikan trisula Madura United.
Ini menjadi keunggulan tiga pemain bertahan bisa melakukan man to man marking kepada tim-tim Liga 1 yang kerap menggunakan 4-3-3, ditambah, mereka masih memiliki keunggulan dua sayap yang akan turun membantu pertahanan.
Lebih jelasnya, Nelsinho Baptista, Pelatih Corinthians pada 2007 menjelaskan keuntungan tiga pemain bertahan dalam mengantisipasi skema 4-3-3 atau 4-4-2.
Rangkumannya, Nelsinho menyebut, penyerang depan akan sangat mudah dimatikan, dengan 4-3-3 misalnya, tiga gelandang lawan tidak diberikan lisensi menyerang dan akan kesulitan menghadapi 5 gelandang dalam skema 3-5-2.
Tetapi, semua masih membutuhkan banyak evaluasi, dengan Robert Alberts menyebut permasalah aliran bola menjadi konsentrasinya.
Atau Persija Jakarta yang kecolongan ketika skema Madura United berubah dengan Jaime Xavier menjadi penyerang tambahan.
Walau begitu, Persib Bandung dan Persija Jakarta bisa saja menggunakan skema 3 bek musim depan dan sangat menarik untuk disimak.
(Tribunnews.com/Gigih)