News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kompetisi Terancam Virus Corona, Menpora: Kalau Liganya Stop, Pasti Klub Akan Teriak

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Pemain sepakbola PSIS Semarang berjibaku dengan pemain sepakbola Borneo FC dalam lanjutan Liga Indonesia di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (26/10). PSIS Semarang gagal memetik kemenangan di kandang sendiri dan harus berbagi angka 2-2. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali menyatakan, pihaknya masih enggan untuk meminta operator liga menghentikan kompetisi nasional menyusul ancaman virus corona di Indonesia.

Amali menyatakan, salah satu alasan Kemenpora enggan untuk menghentikan liga lantaran takut banyak klub sepakbola yang komplain. Apalagi, klub masih akan diharuskan membayar gaji pemain.

"Kalau liganya saya nyatakan stop, pasti klubnya akan teriak karena mereka kan akan membayar gaji pemain," kata Amali saat ditemui Tribunnews.com di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (12/3/2020) malam.

Lagipula, Amali mengatakan, Kemenpora tidak memiliki otoritas untuk menghentikan liga tanpa rekomendasi dari Kementerian Kesehatan.

Baca: Zulhas Berkunjung ke Kantor Golkar, Ditemani Seluruh Mantan Ketua Umum PAN Kecuali Amien Rais

Baca: POPULER: Respons Firli Bahuri saat Dikritik Tak Punya Prestasi Selama Pimpin KPK: Itu Cinta & Peduli

Baca: Pasien Dengan Pengawasan Covid-19 Meninggal di RSUD Dr Moewardi, Jenazahnya Dibungkus Plastik

Untuk itu, Kemenkes diminta untuk memutuskan apakah diperlukan penghentian liga sementara.

"Kalau itu sudah datang dari otoritas yang mengatur atau Kemenkes mau tidak mau itu harus kita sampaikan untuk menghentikan. Tapi kalau darisananya belum ada," ungkap dia.

"Kalau dari punya otoritas belum ada, tentu Menpora nggak bisa. Menpora tidak bisa menghentikan. Tapi kalau dasarnya ada dari Menkes kita akan minta berhenti," sambung dia.

Namun demikian, pihaknya mengaku tetap akan melakukan tindakan pencegahan penyebaran virus Corona. Khususnya melarang penonton untuk menyaksikan langsung pertandingan di stadion.

"Kemarin ada pertandingan dari klab dari Filipina dan PSM. itu tetap dilangsungkan tapi tanpa penonton untuk pencegahan. Kita tetap menunggu dari Kemenkes," pungkasnya.

Di negara lain, virus Corona telah membuat Spanyol menghentikan sementara kompetisi sepakbola La Liga selama dua pekan akibat virus corona. Selain itu, Serie A Italia juga bernasib serupa.

Kompetisi Serie A Italia dihentikan sampai batas waktu yang ditentukan. Wajar saja, Italia adalah negara kedua yang paling banyak memiliki kasus positif Corona hingga mencapai 12 ribu kasus dan 800 orang dinyatakan meninggal dunia.

Badan Sepakbola Eropa (UEFA) juga tengah mempertimbangkan untuk menangguhkan kompetisi Liga Champions dan Europa League. Apalagi sebelumnya, beberapa kompetisi telah dijalankan tanpa penonton.

Diketahui hingga Kamis (12/3/2020) malam, jumlah kasus pasien positif Corona di Indonesia mencapai 34 kasus dengan jumlah kematian 1 dan 3 sembuh.

Data tersebut merupakan data terakhir yang disampaikan resmi oleh pemerintah pada Rabu (11/3/2020). Hingga kini, pemerintah belum memberikan data terbaru pasien positif Corona di Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini