Bahkan menjadi lebih ketat dengan pengukuran suhu tubuh, pengambilan sampel darah, pemotretan rontgen thorax paru-paru, hingga pemeriksaan fungsi pernapasan yang dilakukan oleh dokter spesialis paru-paru.
“Upaya preventif dimaksud antara lain penggunaan masker, mengurangi kontak fisik, serta penggunaan infra red thermal scan saat menggelar partai kandang di Stadion Demang Lehman, Martapura tanggal 6 Maret 2020 menghadapi Bali United FC,” jelas Hasnuryadi.
Selain itu, mes pemain dan stadion juga rutin disemprot disinfektan.
"Syukur Alhamdulillah hasil pemeriksaan menunjukkan seluruh pemain dan ofisial yang diperiksa dinyatakan sehat."
Baca: Manajemen PSPS Komitmen Lunasi Tunggakan Gaji Pemain Agar PSSI Tak Disanksi FIFA
Baca: Pulang dari Eropa dan Amerika, Ketua PSSI Jepang Positif Mengidap Virus Corona atau COVID-19
"Kendati demikian, manajemen tetap melakukan langkah-langkah preventif konkret, di antaranya penyemprotan cairan disinfektan di lokasi mes pemain dan stadion," ungkap Hasnuryadi Sulaiman dilansir laman resmi Liga Indonesia.
Hal ini dilakukan manajemen Barito Putera untuk menjalankan amanah yang diberikan oleh federasi sepak bola Indonesia (PSSI) maupun operator Liga 1 2020, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) dan juga pemerintah.
"Semua itu sudah menjadi komitmen manajemen Barito Putera untuk menjalankan hal-hal yang telah digariskan oleh pemerintah, PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru sebagai operator Liga 1."
"Termasuk keputusan penundaan jadwal kompetisi yang diputuskan oleh pihak regulator Liga setelah mempertimbangkan dinamika permasalahan di masyarakat," terang pria yang biasa disapa Hasnur ini.
(Tribunnews/Haikal)