"Bersama-sama kita telah memeriahkan kursus kepelatihan dan perwasitan di berbagai provinsi, memutar rantai amatir dan elite usia muda, membangun kerja sama dengan federasi kelas dunia, menghidupkan lini usaha kreatif, mengibarkan kembali sepak bola putri, dan puncaknya adalah terpilihnya Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20," katanya.
"Sebuah kebanggaan yang tidak dapat terwujud tanpa dukungan pengurus dan anggota PSSI, pemerintah, dan stakeholder sepak bola, termasuk kamu; setiap individu yang sedang mendengarkan pesan ini," tutur Tisha.
Bicara kecintaan pada sepak bola, Tisha sepertinya memang betul-betul mencintai sepak bola.
Pernyataan itu bahkan sudah beberapa kali disampaikannya dalam beberapa kesempatan.
Sedikit mundur ke belakang, wanita yang juga merupakan lulusan matematika ITB itu mengaku sudah menyukai sepak bola sejak masih remaja.
Ia juga pernah mengikuti program pertukaran pelajar ke Jerman, di mana ia memelajari berbagai hal yang berkaitan erat dengan kompetisi sepak bola dan olahraga pada umumnya.
Tisha juga merupakan salah satu pendiri LabBola, sebuah penyedia jasa statistik yang biasa memberikan berbagai data terkait sepak bola lokal. Enam tahun silam, dia juga mengambil program Master di FIFA selama satu setengah tahun.
Sebelum resmi bekerja menjadi Sekjen PSSI tertanggal 17 Juli 2017, Tisha telah menjabat sebagai Direktur Kompetisi dan Operasional PT. Gelora Trisula Semesta (GTS) yang bertanggung jawab atas gelaran Indonesia Soccer Championship (ISC) pada tahun 2016.
Kemudian setelah ditunjuk menjadi Sekjen PSSI, ia ditugasi menyinergikan seluruh elemen terkait untuk menyukseskan kompetisi tersebut.
Setidaknya ada 12 elemen yang menjadi tugsanya, beberapa di antaranya yakni pengawas pertandingan, wasit, kesiapan tim, infrastruktur, tempat, perizinan, penayangan, dan jadwal.
Dengan memiliki latar belakang sepak bola dan pengalaman mengurusi kompetisi, Tisha diharapkan bisa mengemban tugas sebagai Sekjen PSSI dengan baik.
Tapi, tugas itu dijalani Tisha hanya selama dua tahun lebih. Ia resmi mundur tanpa menjelaskan sebab akibat. Namun tetap meninggalkan pesan untuk kecintaannya pada sepak bola.
"I have loved you for a thousand years, and I will love you for a thousand more." Demikian penggalan sebuah lirik lagu yang diikutsertakan Tisha pada postingan Instagram-nya itu.(tribun network/jid/dod)