Bukan tanpa sebab, mengapa Souness enggan mendatangkan Cantona ke Anfield Stadium. Faktor usia menjadi alasan terbesar dibalik gagalnya transfer Cantona ke Liverpool.
"Kami telah memainkaan laga melawan Auxerre (November 1991) dan Michel Platini datang menemui saya."
"Dia mengatakan, dia memiliki pemain, si bocah bermasalah tetapi pemain yang tepat untuk tim, dia adalah Eric Cantona."
"Saya menjawab, saya (Souness) membutuhkan pemain bermasalah lainnya."
"Aku punya pemain (usia) 30 lebih yang aku mainkan, dan aku tidak membutuhkannya agar tidak lebih mendapat banyak kesulitan."
"Aku mencari sesuatu yang lain, aku bilang tidak, terima kash," kata Souness kepada Mail, dikutip dari Mirror.
Anggapan Souness kepada Cantona menjadi petaka, ketika Cantona mencapai kejayaannya bersama Manchester United pada tahun 1992 hingga 1997, setelah diboyong dari Leeds United.
Bersama Manchester United, Eric Cantona memberikan 11 gelar dan mendapat satu gelar pemain terbaik
Apesnya, Cantona pernah menjadi momok bagi Souness, ketika Manchester United bertemu Liverpool di final Piala FA tahun 1996.
Cantona mencetak gol semata wayang dalam pertandingan tersebut, yang membuat Man United meraih gelar ke-9 Piala FA.
Selain Eric Cantona, Souness juga pernah menolak kiper sensasional, Peter Scmeichel.
Diketahui, kiper andalan Manchester United pada era 90-an tersebut bermimpi untuk main bersama Liverool.
Bahkan saat itu dia rela mengeluarkan biaya pribadi untuk perjalanan dan penginapan untuk bisa bergabung dengan Liverpool, saat di bawah komando Souness.
Souness berdalih, dia masih memiliki kiper handal Bruce Grobbelaar dan David James kala itu.
Sayang, keputusan Souness dianggap keliru, peran penting Schmeicel di bawah mistar gawang turut membawa Man United raih treble winner tahun 1999.
(Tribunnews.com/Sina)