TRIBUNNEWS.COM - Bek Tengah PSIS Semarang, Abdul Abanda Rahman, berharap gajinya selama bermain untuk Kalteng Putra segera dibayarkan.
Musim lalu, Abanda, memperkuat Kalteng Putra selama satu musim penuh di Liga 1 2019.
Bukan hanya Abdul Abanda Rahman, pemain Kalteng Putra lainnya juga belum mendapatkan gaji.
Dikutip dari laman Tribun Jateng, puncaknya kegeraman Abanda dan sejumlah mantan rekan setimnya membawa kasus tersebut ke Badan Penyelesaian Sengketa Nasional (NDRC).
"Untuk sidangnya sudah dilakukan hari ini, satu atau dua hari inilah baru di umumkan hasilnya, yang jelas sementara di putuskan hari ini," tutur Abanda.
Adapun sidang kemarin dilangsungkan secara virtual.
Pihak eks pemain Abanda dalam hal ini diwakilkan langsung oleh Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI).
Abanda mengatakan, mengenai pembahasan pelunasan gaji ini, ia dan rekan-rekannya semula dijanjikan bakal segera dilunasi oleh pihak Kalteng Putra sebelum Ramadhan tiba.
"Belum ada kabar baik sampai hari ini, kata menejernya sebelum masuk Ramdhan ini, tapi sampai sekarang tidak ada sama sekali," keluhnya.
Adanya kasus ini membuat Abanda berharap tak ada lagi masalah penunggakan gaji bagi pesepak bola di Indonesia.
"Kita berharap hak-hak kami cepat di bayarkan pastinya, yang jelas kita sudah capek kami di janji sama CEO kalteng itu," tegasnya.
Sebelumnya, Badan Penyelesaian Sengketa Nasional atau National Dispute Resolution Chamber (NDRC) memutuskan Kalteng Putra harus membayar gaji pemain sesuai dengan kontrak.
NDRC adalah lembaga bentukan PSSI untuk menangani kasus sengketa sepak bola Indonesia.
Lembaga ini terbentuk pada Juli 2019, dan masalah Kalteng Putra adalah masalah ketiga yang ditangani oleh NDRC.