News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Pemain Arema FC Rindu Tradisi Bulan Ramadhan di Sekitar Rumahnya, dari Dugderan higga Ngangklang

Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hanif Sjahbandi (kiri) dan Taufik Hidayat (kiri) saling berebut bola saat Arema FC gelar latihan

TRIBUNNEWS.COM - Beragam cara dilakukan oleh para pemain dan pelatih Liga 1 serta Liga 2 dalam menjalankan bulajn suci Ramadan 1441 Hijriah.

Bulan Ramadan tahun ini akan terasa berbeda dengan tahun sebelum-sebelumnya mengingat wabah pandemi corona yang semakin menyebar di Indonesia.

Situasi yang berbeda ini mulai mengundang kerinduan bagi salah satu pemain Arema FC, Taufik Hidayat.

Pemain yang menempati posisi bek sayap kiri ini biasanya setiap momen Ramadan dapat melihat Dudgderan dan Ngangklang.

Dua festeival tersebut merupakan bagian dari hajatan besar masyarakat Semarang dan sekitarnya setiap bulan Ramadan tiba.

Baca: Awal Kedatangan M Ridhuan Gabung Arema FC: Mengira Kota Malang Hutan Semua

Baca: Kronologi M Ridhuan Bela Panji Arema FC, Sempat Tunggu Tawaran dari Persib Bandung

"Biasanya ada, di sini namanya Dugderan. Biasanya H-14 sebelum Ramadhan sampai H+14, ya sekitar sebulanan.

Namun, sekarang ditiadakan karena pandemi ini," kata Taufik dikutip dari Kompas.com.

Dugderan sendiri adalah sebuah festival tradisi kuno yang sudah ada sejak tahun 1882.

Biasanya, acara ini dibuka secara simbolis oleh kepala daerah yang dilanjutkan dengan arak-arakan dan juga perayaan.

Kegiatan ini selalu sukses menjadi pusat perhatian khususnya pada malam hari.

"Dukderan itu seperti pasar malam, banyak penjual mainan, ada juga wahana dalam skala besar," tuturnya.

Baca: Kesibukan Pemain & Pelatih Asing Arema FC Selama di Malang: Felipe Americo Ambil Kursus Online

Baca: Tiga Pemain Timnas Indonesia Terganteng Versi Putri Luis Milla: Pilar Arema Disebut Pertama

Adapun itu untuk Ngangklang merupakan kegiatan ronda atau patroli sahur dan selalu dilombakan pada setiap tahunnya.

"Nah Ngangklang itu dilombakan. Muter desa jalan berturut-turut sambil memainkan musik-musim andalan mereka.

Jadi, warga semua keluar dan menyaksikan, ladang ikut muter juga," sambungnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini