"Ryan bilang, 'Dia mengambil bola dan saya membiarkannya'."
"Ya, Tuhan, hari itu luar biasa. Saya mengantar Fergie kembali ke rumah dan dia tidak berbicara kepada saya."
Kejadian itu dianggap oleh Nani merasa dirinya 'dibunuh' oleh Sir Alex Ferguson karena menyerobot hak Giggs yang seharusnya mengambil tendangan penalti.
Apalagi, Nani gagal mengkonversikan peluangnya tersebut menjadi gol bagi Manchester United.
Ditambah, Nani yang saat itu masih membela Manchester United adalah tetangga Sir Alex Ferguson.
Hal ini dijelaskan oleh Nani, rumahnya tidak terlalu jauh dengan Sir Alex Ferguson.
Alhasil, tak jarang keduanya sering berangkat ke tempat latihan secara bersama-sama.
Baca: David Beckham Dilepas Alex Ferguson Lantaran Tidak Akur kata Ryan Giggs
Baca: Darren Fletcher Nyaris Gabung ke Newcastle United Jika Telat Dikontak Sir Alex Ferguson
Keduanya sering terlihat naik kereta bersama ke London.
Alhasil, selama pulang dari pertandingan melawan Fulham, Nani tidak berbicara sama sekali dengan Sir Alex Ferguson selama perjalanan.
Walaupun pernah menjadi sasaran Sir Alex Ferguson, Nani mengaku tidak punya niat untuk balas dendam.
Ia lebih memilih mengambil hikmah pembelajaran yang pernah ia dapatkan dulu semasa diasuh oleh Sir Alex Ferguson.
"Sir Alex adalah orang mampu mengendalikan semua kepribadian, semua usia dari orang-orang yang berbeda," jujur Nani.
"Yah, saya masih muda saat itu dan bukan perkara mudah, saya tahu saya telah belajar banyak dan banyak berubah, itu adalah kehidupan, Anda harus belajar," tambahnya.
Sementara itu, Giggs yang juga sempat dimarahi dalam insiden penalti tersebut juga pernah mengaku takjub dengan manajemen kepelatihan yang diusung oleh Sir Alex Ferguson.